Kolkata, India, 12 Rabi’ul Awwal 1438/12 Desember 2016 (MIA) – Sebuah tim dari FBI Amerika Serikat (AS) telah menginterogasi terduga teroris India Abu Musa yang dikaitkan dengan militan Islam di Bangladesh.
Tim FBI yang beranggotakan tujuh orang mendarat di bandara Kolkata, India pada Kamis, 8 Desember lalu.
Tim FBI mengunjungi kantor lokal lembaga kontra-terorisme Badan Investigasi Nasional (NIA) India dan bertemu Mohammad Masiuddin alias Abu Musa yang berwarga negara India.
Bangla Tribune melaporkan bahawa Abu Musa diinterogasi selama tiga jam dan selama lima jam di hari berikutnya, demikian Dhaka Tribune memberitakannya yang dikutip MINA pada Senin (12/12).
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Musa ditangkap di stasiun kereta api Burdwan di India pada 4 Juli, tiga hari setelah serangan di sebuah restoran Gulshan di Dhaka, ibu kota Bagladesh. Intelijen India mengidentifikasi dirinya sebagai pelaksana operasi kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Lembaga penegak hukum Bangladesh menuding Abu Musa adalah anggota kelompok terlarang Jama’atul Mujahideen Bangladesh (JMB).
Abu Musa mengatakan kepada pengadilan Kolkata bahwa ia adalah seorang Warga Negara India.
Tim FBI telah dua kali mengunjungi Kolkata. Pada kunjungan kedua terkait insiden serangan terhadap American Centre di Kota Purulia, India.
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Sebuah tim penegakan hukum gabugan dari Dhaka juga mengunjungi Kolkata pada Agustus dan menginterogasi Abu Musa. Mereka menghubungkannya dengan pemimpin Islam Chhatra Shibir dan mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Universitas Rajshahi, Shariful Islam alias Abu Suleiman.
Shariful adalah tersangka utama dalam pembunuhan dosen Universita Rajshahi, Prof Rezaul Karim Siddique dan diyakini terlibat dalam serangan Holey Artisan Bakery pada tanggal 1 Juli.
Menurut intelijen India, Abu Suleiman telah menginstruksikan Abu Musa untuk “membunuh orang Amerika kulit putih di manapun mereka ditemukan”.
Intelijen India megatakan, para peneliti FBI berusaha untuk mempelajari jaringan Abu Musa. (T/P001/R05)
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)