Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FBI TANGKAP PRIA OHIO TERKAIT PLOT BOM CAPITOL

Rudi Hendrik - Kamis, 15 Januari 2015 - 18:43 WIB

Kamis, 15 Januari 2015 - 18:43 WIB

693 Views

Personil Federal Bureau of Investigation (FBI). (Foto: File ibtimes.com)
Personil Federal Bureau of Investigation (<a href=

FBI). (Foto: File ibtimes.com)" width="300" height="204" /> Personil Federal Bureau of Investigation (FBI). (Foto: File ibtimes.com)

Washington, 24 Rabi’ul Awwal 1436/15 Januari 2015 (MINA) – Lembaga investigasi Amerika Serikat (AS) FBI menangkap seorang yang diduga pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), karena diduga merencanakan menyerang gedung Capitol AS dan membunuh pejabat pemerintah.

Christopher Cornell (20) ditangkap dan didakwa pada Rabu (14/1) dengan mencoba membunuh seorang petugas pemerintah AS dan kepemilikan senjata api, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Kamis.

Menurut dokumen pengadilan, FBI mengatakan Cornell melakukan riset pembuatan bom pipa, membeli senjata dan 600 butir amunisi, serta membuat rencana melakukan perjalanan ke Washington guna melakukan serangan.

Patty Culhane Al Jazeera melaporkan dari Washington, profil Twitter Cornell bersimpati kepada ISIS, juga melakukan kontak dengan informan FBI melalui situs media sosial dan kemudian mengembangkan rencana untuk menyerang gedung kongres dengan bom pipa.

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

“Cornell memberikan pernyataan yang bertentangan menurut dokumen pengadilan, pada satu titik dia mengklaim Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) dan Anwar Al-Awlaki telah menandatangani rencana serangan, dan kemudian mengklaim ISIS mendukungnya,” lapor Culhane.

Ayah tersangka, John Cornell, mengatakan kepada wartawan, anaknya dipaksa melakukan itu.

Dia mengatakan, anaknya mungkin telah memposting pesan marah tentang jihad, tapi ia tidak akan mampu melakukan serangan.

John mengatakan kepada ABC, anaknya baru memeluk Islam setelah menjadi “rapuh” di sekolah tingginya. (T/P001/R11)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Amerika
Palestina
Palestina
Dunia Islam