Teheran, MINA – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, negaranya akan melanjutkan hubungan ekonomi dengan negara-negara lain di dunia meski ada sanksi dari Amerika Serikat (AS).
“Kami sangat berharap bahwa tren keterlibatan ekonomi dengan dunia akan terus seperti sebelumnya,” kata Rouhani setelah pertemuan dengan para pemimpin pemerintah di Teheran, Sabtu (14/7), demikian The New Arab melaporkan.
Televisi negara menyiarkan pernyataannya secara langsung.
Rouhani mengatakan, AS telah menjadi lebih terisolasi sejak menjatuhkan sanksi terhadap Iran dan mengatakan sanksi itu ditujukan kepada rakyat biasa Iran.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Dia menambahkan, pemerintahannya akan menyediakan kebutuhan penting bagi rakyat Iran.
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mendesak negara-negara Eropa untuk memangkas Iran dari pasar energi dunia pada Kamis (12/7), saat pembicaraan di Brussels, Belgia.
“Iran terus mengirim senjata ke Timur Tengah, dalam pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB,” tulis Pompeo di Twitter.
“Rezim Iran ingin memulai masalah di mana pun itu bisa. Ini tanggung jawab kita untuk menghentikannya,” tambahnya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan nuklir 2015 pada 8 Mei lalu, telah membuat Iran berada dalam ancaman ekonomi dan sanksi baru.
Perusahaan internasional sebagian besar telah meninggalkan Iran dan AS telah menuntut sekutunya berhenti membeli minyak Iran. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan