Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Qasidah Warnai STQHN 2025 di Kendari

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Kemeriahan pembukaan STQ Nasional XXIV di Tarakan Kalimantan Utara. Foto: Kemenag

Kendari, MINA – Gelaran Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kendari tahun ini terasa berbeda. Tidak hanya menampilkan para qari dan hafiz terbaik dari seluruh Indonesia, ajang ini juga menghadirkan Festival Seni Budaya Islam bertajuk Qasidah Kolaborasi yang memadukan dakwah dan seni dalam suasana yang menyejukkan.

Festival tersebut resmi dibuka oleh Ketua Dewan Hakim STQH Nasional 2025, Muchlis M. Hanafi, Selasa (14/10). Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan resmi STQH Nasional dan diikuti oleh peserta dari 34 provinsi di Indonesia.

Dari hasil seleksi tingkat nasional yang digelar secara daring pada September lalu, enam grup kasidah terbaik berhasil lolos ke babak Grand Final. Mereka berasal dari Bali, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sumatra Utara.

Festival juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Seni Kedaerahan Terbaik Sulawesi Tenggara yang menampilkan kolaborasi budaya dan dakwah Islami khas daerah.

Baca Juga: 132 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis

Plt Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menyebut kasidah sebagai sarana dakwah yang teduh dan menyentuh hati.

“Festival ini menjadi media untuk memperluas dakwah melalui seni yang menyejukkan serta membangun pesan moral di tengah masyarakat,” ujarnya, Rabu (15/10).

Menurutnya, seni kasidah bukan sekadar hiburan, tetapi juga media penyampai pesan perdamaian, toleransi, dan moderasi beragama, yang mudah diterima berbagai kalangan, termasuk generasi muda.

Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam, Wida Sukmawati, menambahkan bahwa festival ini dirancang tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai ruang edukasi dan kolaborasi budaya Islam.
“Penilaian mencakup aspek vokal, aransemen, penampilan, dan adab peserta,” jelasnya.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Meletus, Status Naik ke Level IV

Wida menegaskan, kasidah merupakan warisan budaya Islam yang sarat nilai dakwah dan moralitas. Melalui harmoni musik dan syair yang bermakna, seni ini menjadi jembatan antara spiritualitas dan kehidupan sosial masyarakat.

Festival Qasidah Kolaborasi STQHN 2025 di Kendari diharapkan menjadi momentum kebangkitan seni Islam yang moderat, kreatif, dan inspiratif, sekaligus memperkuat literasi budaya Islam di Tanah Air. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Seluruh Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Berhasil Diidentifikasi Polisi

Rekomendasi untuk Anda