Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filipina Tutup Sekolah dan Batalkan Penerbangan akibat Terjangan Topan Co-May

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Badai topan.(Foto: IST)

Manila, MINA – Pemerintah Filipina menutup seluruh sekolah dan membatalkan puluhan penerbangan pada Kamis (24/7) setelah hujan deras yang dipicu Topan Co-May dan badai tropis Francisco melanda Pulau Luzon, wilayah utara negara tersebut.

Melansir Al-Jazeera, Topan Co-May awalnya dikategorikan sebagai badai tropis. Namun intensitasnya meningkat tajam pada Rabu malam, menjadikannya topan dengan kecepatan angin maksimum mencapai 120 kilometer per jam.

Badan Meteorologi Filipina, PAGASA, memperkirakan topan tersebut akan mendarat di pesisir barat antara La Union dan Ilocos Sur pada Jumat pagi (25/7). Sejak 18 Juli lalu, wilayah Luzon telah diguyur hujan monsun yang tak kunjung berhenti.

Akibatnya, sedikitnya 12 orang dilaporkan meninggal dunia dan delapan lainnya masih hilang, berdasarkan laporan dari Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC). Banjir parah merendam sejumlah daerah di ibu kota Manila, dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Baca Juga: WHO Sebut Dunia Terancam Epidemi Chikungunya, Negara-Negara Diminta Siaga

Lebih dari 42.000 orang telah mengungsi ke pusat-pusat evakuasi darurat, menurut data dari Palang Merah Filipina. Sebagian besar berasal dari distrik permukiman padat dan wilayah pesisir yang rentan longsor dan banjir bandang.

“Kami belum bisa mengizinkan mereka pulang karena hujan masih turun dan beberapa badai diperkirakan masih akan memengaruhi negara ini,” ujar Ria Mei Pangilinan, salah satu koordinator evakuasi di Manila.

Otoritas penerbangan sipil Filipina juga telah membatalkan sedikitnya 70 penerbangan domestik dan internasional sebagai langkah pencegahan. Sejumlah bandara di Luzon ditutup sementara hingga situasi memungkinkan.

Sementara itu, badai tropis Francisco, yang berada sekitar 735 kilometer dari pantai timur Filipina, terpantau bergerak ke arah utara menuju Taiwan. Meski begitu, Badan Cuaca Nasional memastikan bahwa tidak akan terjadi pertemuan langsung antara kedua sistem badai tersebut.

Baca Juga: Yunani Dilanda Gelombang Panas Ekstrem

Pemerintah Filipina menetapkan status waspada tinggi dan terus melakukan pemantauan intensif. Warga diminta mengikuti arahan evakuasi dan menghindari daerah rawan bencana, termasuk lereng bukit dan bantaran sungai.

Badan Penanggulangan Bencana Filipina memperingatkan kemungkinan terjadinya longsor, banjir bandang, dan gelombang pasang di sejumlah wilayah dalam beberapa hari ke depan. Layanan darurat dan militer telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan distribusi bantuan logistik.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., melalui akun media sosialnya menyampaikan keprihatinan dan menyerukan solidaritas nasional. “Kami mengerahkan semua sumber daya untuk memastikan keselamatan rakyat. Tetap waspada dan lindungi satu sama lain,” tulisnya.

Topan Co-May menjadi salah satu badai paling awal dalam musim topan tahun ini di Filipina, yang secara geografis terletak di Cincin Api Pasifik dan rentan terhadap sekitar 20 badai tropis setiap tahun.[]

Baca Juga: Perbatasan Memanas, Kuil Ta Moan dan Ta Krabei Jadi Medan Tempur Thailand-Kamboja

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda