New York, 19 Rabi’ul Akhir 1436/9 Februari 2015 (MINA) – Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengatakan, rilis film American Sniper telah menghasilkan gelombang kekerasan anti-Muslim di Amerika Serikat (AS).
Menurut organisasi Muslim itu, kata-kata kebencian telah meningkat tajam di media sosial sejak film dirilis yang bercerita tentang seorang tentara Angkatan Laut AS yang berperang di Irak.
Menurut penelitian Pew Research Center, film itu jelas pemicu emosi yang telah terbangun dalam waktu yang lama sejak Tragedi 11/9, Islamofobia telah meningkat di AS, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (9/2).
Penelitian agama dan kehidupan publik oleh forum Pew Research Center yang diambil pada akhir 2013, menunjukkan 41 persen orang Amerika Serikat memiliki opini positif terhadap umat Islam.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Namun, sebuah jajak pendapat terbaru oleh Institut Arab-Amerika mendapati angka opini positif terhadap Muslim menurun menjadi 32 persen.
Polling menunjukkan, sikap yang paling negatif datang dari anggota Partai Republik.
Menurut Human Rights Watch, serangan terhadap Muslim secara signifikan meningkat sejak 2005 hingga 2013. Total ada 691 insiden yang terjadi pada 2013.
HumanRightsWatch.org melaporkan, sejak 7 Januari, hari serangan terhadap kantor majalah satir ateis Charlie Hebdo di Paris terjadi, sudah ada lebih 50 serangan dan ancaman terhadap Muslim.(T/P001/R05)
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan