Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film Palestina “The Sea” Raih Penghargaan Terbaik di Israel, Wakili di Oscar 2026

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

film The Sea (foto: X)

Tel Aviv, MINA – Film bertema Palestina berjudul The Sea meraih penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik dalam ajang Ophir Awards, penghargaan film nasional Israel, Ahad (21/9).

Kemenangan ini menjadikan The Sea sebagai wakil resmi Israel untuk kategori Film Internasional di ajang Academy Awards (Oscar) 2026. Anadolu melaporkan.

Film yang disutradarai Baher Agbariya ini mengangkat kisah Khaled, bocah 12 tahun dari wilayah pendudukan Tepi Barat yang memiliki impian sederhana untuk melihat laut pertama kalinya. Mimpi itu pupus ketika tentara Israel menolak izin masuknya saat rombongan sekolahnya melakukan kunjungan ke Tel Aviv.

Khaled kemudian nekat menyelinap melewati pos pemeriksaan Israel. Pada saat yang sama, sang ayah yang bekerja secara ilegal di Israel berusaha mati-matian mencarinya.

Baca Juga: [POPULER MINA] Sidang Umum PBB di Tengah Serangan Darat Israel di Gaza

Selain menyabet penghargaan Film Terbaik, Muhammad Gazawi (13), pemeran Khaled, juga meraih penghargaan Aktor Terbaik, menjadikannya pemenang termuda dalam sejarah Ophir Awards.

Dalam pidato penerimaannya, produser Baher Agbariya menegaskan pesan kemanusiaan yang dibawa film ini.

“Hidup damai adalah hak dasar setiap anak yang tidak akan pernah kami serahkan,” ujarnya.

Namun kemenangan The Sea memicu reaksi keras dari Menteri Kebudayaan Israel, Miki Zohar. Dalam pernyataannya di platform X, ia menyebut penghargaan tersebut sebagai “tamparan paling keras bagi warga Israel” dan mempertimbangkan untuk mencabut pendanaan negara bagi ajang tersebut.

Baca Juga: Al-Qassam Peringatkan Gaza Akan Jadi Kuburan Bagi Tentara Israel

Meski demikian, media lokal menyebut belum jelas apakah Zohar memiliki kewenangan penuh untuk melakukannya.

Ketua Akademi Film dan Televisi Israel, Assaf Amir, menyebut kemenangan film ini sebagai pesan kemanusiaan di tengah perang yang tak berkesudahan.

“Di tengah kehancuran dan kematian di Gaza, kemampuan untuk melihat pihak lain memberikan secercah harapan,” katanya.

Kemenangan ini datang saat Israel menghadapi tekanan internasional yang semakin kuat. Ribuan sineas dan profesional industri film global menandatangani petisi menolak bekerja sama dengan institusi seni dan budaya Israel yang dianggap terlibat dalam genosida terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Ribuan Warga Israel Gelar Aksi Tuntut Pertukaran Tahanan di Gaza

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang disandera, Israel terus melancarkan agresi besar-besaran ke Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 65 ribu warga Palestina tewas, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak.

Pekan ini, Komisi Penyelidikan PBB menegaskan bahwa Israel telah melakukan kejahatan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pejuang Palestina Rilis Foto 47 Tawanan

Rekomendasi untuk Anda