Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Forjim Gelar Diskusi ‘Jangan Panik Kita Bisa Atasi Corona’

kurnia - Ahad, 8 Maret 2020 - 17:31 WIB

Ahad, 8 Maret 2020 - 17:31 WIB

33 Views ㅤ

diskusi media dengan judul Jangan Panik Kita Bisa Atasi virus corona di Markaz Community Center, Jakarta Timur, Sabtu (7/3). (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) bersama LPPDI Thoriquna dan Wahana Muda Indonesia (WMI) mengadakan diskusi media dengan judul Jangan Panik Kita Bisa Atasi Virus Corona di Markaz Community Center, Jakarta Timur, Sabtu (7/3).

Narasumber adalah Founder & Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia dr Andi Khomeini Takdir dan Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani.

“Para ahli di Indonesia dapat menemukan vaksin untuk virus corona. Sebab potensi Indonesia untuk pembuatan vaksin dan obat-obatan untuk virus corona sangatlah besar,” kata dr Andi Khomeini Takdi.

Menurutnya Indonesia bisa menemukan vaksin virus corona, hal Ini adalah kompetisi di antara 93 negara yang saat ini terkena penyebaran virus corona.

Baca Juga: Gelombang Massa Pati Jateng Berdemo, Kebijakan Kontroversial Picu Kemarahan Rakyat

Terkait telah diumumkannya pasien COVID-19 di Indonesia oleh pemerintah, Andi mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik.

“Masyarakat, hanya perlu melakukan antisipasi. Tidak perlu merespon wabah dengan kepanikan. Tak ada yang perlu cemas, takut, panic buying, tapi harus melakukan antisipasi,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menyatakan kepanikan itu, diperparah dengan rendahnya literasi masyarakat di era digital ini yang sulit membedakan antara fakta dengan berita bohong alias hoaks.

“Sementara pemerintah, kalau menurut netizen sekarang, terlalu santuy. Masyarakat mencari informasi sendiri,” kata Anggota Fraksi PKS di DPR itu.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Berawan dan Diguyur Hujan Menjelang Malam 

Sebagai contoh kecil, kata Netty, di kalangan Anggota DPR saja, masih terjadi kebingungan dalam membedakan kegunaan dan fungsi masker.

Karena itu ia menyarankan agar pemerintah menggunakan media yang dimiliki, seperti TVRI, untuk mengeluarkan pengumuman terkait COVID-19 secara teratur. “The Media’s the most powerful entity on earth,” kata Netty sembari mengutip pernyataan Malcolm X.

Walaupun terlambat, Netty mengapresiasi akhirnya pemerintah menunjuk seorang jurubicara penanganan COVID-19, yakni Achmad Yurianto, yang dia nilai mampu menyampaikan secara baik informasi tentang COVID-19. Yuri adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. “Better late than never,” kata dia. (L/R3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Sambut Langkah Australia Akui Negara Palestina

 

 

 

 

Baca Juga: Puan Surati PBB, Desak Tindakan Nyata Atasi Krisis Kemanusiaan di Gaza

 

 

 

 

Baca Juga: Sultanate Institute Gelar Konferensi Internasional “Spiced Islam” di Situs Arkeologi Bongal

 

 

 

 

Baca Juga: Buku Kedua Situs Bongal Ungkap Perdagangan Maritim Dunia Islam Abad 7–10 M

 

 

Baca Juga: JMSI Batang-Pekalongan Kecam Keras Pembunuhan Jurnalis di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Internasional
Palestina
Internasional