Jakarta. MINA – Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menggelar halal bi halal dan workshop jurnalistik di Cut Mutia Menteng, Jakarta, Ahad (16/7),. diikuti 35 jurnalis dari berbagai media massa.
Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Forjim Ibnu Syafaat mengatakan workshop ini bertujuan untuk penyegaran dan peningkatan skill jurnalistik jurnalis muslim.
“Bagaimana pun juga seorang jurnalis perlu penyegaran terkait ilmu jurnalistik meski hari-harinya sudah berurusan dalam dunia jurnalistik. Ibarat pisau meski sering digunakan setiap hari untuk memotong, tapi harus tetap diasah agar selalu tajam,” ungkap Syafaat.
Menurut nya, workshop jurnalistik ini akan dilakukan rutin secara berkala. Insyaallah Forjim akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan peningkatan skill jurnalistik para jurnalis muslim secara rutin.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Forjim punya Madrasah Jurnalistik sebagai kawah candradimuka yang tidak hanya sebagai media pembentukan atau pengembangan jurnalis muslim saja tetapi juga calon-calon jurnalis muslim,” ujar Syafaat.
Dengan usaha ini diharapkan jurnalis muslim juga dapat berperan meng-counter pemberitaan media-media arus utama yang cenderung pemberitaanya tidak ramah terkait Islam dan umat Islam.
Sementara Ades Satria Ketua Umum Forjim menjelaskan Forjim berdiri sejak tahun 2010 di Jakarta. Forjim ini diharapkan menjadi wadah silaturahmi para jurnalis muslim. Juga sebagai media peningkatan kapasitas baik sebagian jurnalis maupun sebagai seorang muslim.
“Forjim tidak hanya mengakomodasi pelatihan jurnalistik saja, melainkan juga pembinaan ruhiyah para jurnalis muslim. Kita upayakan ada pengajian untuk para jurnalis baik yang sudah lancar baca al-Quran maupun yang belum. Sehingga Forjim dapat berperan sebagai pengajak kebaikan kepada para jurnalis muslim, ” kata Ades.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Selain itu Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath berpesan bahwa, perjuangan wartawan muslim sangat berat. “Garapan Forjim tidak hanya MUI, Pesantren dan Ormas Islam tetapi bagaimana dapat masuk ke parlemen, Istana, kementerian dan lembaga terkait,” ujar Al-Khaththath.
“Jadilah Forjim lokomotif perjuangan di Jakarta dan seluruh Indonesia. Aktivis dijaga persatuan dan kesatuannya,” kata Al Khaththath.
Adapun untuk materi workshop diisi oleh Hanibal Wijayanta Senior Manajer TV One dengan tema teknik investigasi, Ahmad Husein Wartawan Senior eks Majalah Gatra dengan tema Character Building Jurnalis Muslim, dan Tjahja Gunawan Pemred Ahad, eks wartawan senior Harian Kompas) dengan tema mengelola isu dan action plan. Kegiatan ini didukung oleh Lazis Dewan Da’wah, Rumah Zakat, Obsession News, dan LPPOM MUI. (L/R03/P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren