Jakarta, MINA – Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) menggelar bedah buku “Kiai Miliarder tapi Dermawan” di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (23/8/).
Bedah buku tersebut menghadirkan tokoh utama dalam buku tersebut yakni Sang Kiai Miliarder, Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag.
Ketua Umum Forjukafi, Wahyu Muryadi menyebut Kiai Asep adalah figur Kiai yang tak hanya sukses dalam bisnisnya, namun juga sukses sebagai nazir wakaf.
“Keberhasilan Kiai Asep dalam bisnis jadi track record yang baik sehingga beliau dipercaya mengelola banyak aset wakaf. Itulah yang jadi alasan Forjukafi mengundang beliau. Sebab kami punya tujuan memasyarakatkan wakaf,” kata Wahyu Muryadi.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Wahyu menyebut, selama ini wakaf masih identik hanya soal wakaf tanah untuk masjid hingga makam. Padahal, kata Wahyu, wakaf adalah instrumen ekonomi dalam Islam yang bisa menggerakkan ekonomi umat dan bangsa.
“Wakaf harus mulai dilihat sebagai instrumen utama dalam menggerakkan ekonomi. Sudah banyak contohnya, dari sumur Utsman Bin Affan, Al-Azhar Mesir bahkan hingga Oxford. Termasuk Kiai Asep adalah contoh Nazir yang sukses,” jelas Wahyu.
Diketahui, Kiai Asep adalah pendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Mojokerto, Jawa Timur. Kiai Asep berhasil menjadikan tanah di pelosok menjadi pesantren dengan madrasah bertaraf internasional.
Tak hanya itu, Kiai Asep adalah pengusaha sukses dengan banyak bisnis yang mencapai omset hingga Rp 5 Miliar per-bulan.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Kiai Asep juga merupakan Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) yang memimpin jutaan guru Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka