Jakarta, MINA – Formula E 2023 seri Jakarta bakal berlangsung secara double-header atau dua balapan secara beruntun pada Sabtu-Ahad, 3-4 Juni 2023 mendatang di AGI Jakarta International EPrix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta.
Pada Jakarta Eprix 2023 Putaran 10 dan 11 untuk Musim 9 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA ini akan menghadirkan teknologi dan format balap baru dan debut mobil balap Gen3.
Ketua Panitia Pelaksana Jakarta E-Prix 2023 Ananda Mikola, menyampaikan, dengan kehadiran mobil balap jenis baru ini akan menyuguhkan sensasi dan keseruan balapan lebih menarik dan menantang.
“Kalau buat saya sebagai mantan pembalap (profesional), kehadiran mobil Gen3 yang lebih kencang dan ringan, sehingga di Jakarta E-Prix 2023 nanti akan menyuguhkan atraksi-atraksi balapan yang menarik bagi penonton,” kata Ananda saat Konferensi Pers di Ruang Serbaguna PT Jakpro, Gedung Thamrin City Jakarta, Selasa (19/4).
Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza
Gen3 merupakan mobil balap listrik tercepat, teringan, paling bertenaga dan efisien yang pernah dibuat serta telah memulai debut kompetitifnya di Ronde pertama di Mexico City pada 14 Januari 2023 setelah pengujian pra-musim di Valencia berlangsung sebelumnya.
Formula E dan FIA telah bekerja sama dengan mitra teknologi strategis untuk mengembangkan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya yang menghasilkan mobil Gen3 yang lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.
Kolaborasi ini telah menghasilkan pengembangan baterai yang mampu menerima energi 4kWh dalam waktu 30 detik – baterai EV tercanggih di dunia saat ini – yang dihasilkan oleh booster 600kW.
Pengisian daya ‘Attack Charge’ selama 30 detik akan membuka dua periode Mode Serangan atau ‘Attack Mode’ yang disempurnakan, di mana output daya mobil balap Gen3 akan meningkat dari 300kW menjadi 350kW. Namun demikian, Attack Charge masih diujicobakan pada beberapa balapan tertentu di Season 9.
Baca Juga: PBB Siapkan Aturan Pengiriman Bantuan ke Gaza
Sedangkan untuk Format Attack Mode yang sudah ada, yaitu peningkatan tenaga sementara yang diaktifkan oleh pembalap selama balapan, akan tetap dipertahankan meskipun di balapan tersebut tidak mengimplementasi Attack Charge. Adapun untuk fitur ‘Fanboost’, telah ditiadakan seluruhnya di Musim ke-9 ini.
Selain itu di putaran ke 10 dan 11 Jakarta nanti akan menampilkan City Icon terbarunya yang terdiri dari empat ciri khas spesial kota Jakarta, diantaranya simbol Monas, gigi balang, ondel-ondel dan kuku macan.
Ananda Mikola yang merupakan mantan pembalap F3 menyebut penyelenggaraan E-prix di JIEC pada 2022 mendapat sejumlah pujian dari lembaga internasional sehingga diberi kesempatan menggelar dua seri E-Prix 2023 di Jakarta.
Dia berharap penyelenggaraan Formula E 2023 di Jakarta kembali sukses seperti tahun lalu, dan bahkan bisa menarik penonton lebih banyak lagi dari 2022.
Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari
Pembaruan Peraturan
Serangkaian pembaruan peraturan olahraga untuk Musim 9 Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA ini diumumkan setelah disetujui oleh Dewan Olahraga Motor Dunia, FIA.
Pada balap musim sebelumnya diketahui bahwa balap Formula E berlangsung dengan durasi sekitar 45 menit per satu kali balap, namun tidak demikian di Musim 9 ini. Balapan akan berlangsung dalam beberapa putaran, bukan dalam periode waktu tertentu.
Untuk menjaga konsistensi dengan peralihan ke putaran, interupsi Safety Car dan Full Course Yellow pada balapan sekarang akan dikompensasi dengan putaran tambahan, menggantikan fitur waktu balap tambahan.
Baca Juga: Kebakaran Kembali Landa AS, Kali Ini Akibat Ledakan Pabrik Baterai di California
“Peraturan olahraga kami yang telah diperbarui adalah bukti dari evolusi berkelanjutan dan dampak positif dari Kejuaraan Formula E ABB FIA bagi para pembalap, tim, mitra, dan penggemar ke dalam dunia mobil listrik,” kata Jamie Reigle, CEO, Formula E, pada laman resmi FIA Formula E yang dilaporkan dalam keterangan tertulis Jakpro, Selasa (18/4)
Menurutnya, kombinasi dari peningkatan olahraga, perubahan besar dalam performa mobil, teknologi baterai yang mutakhir dan inovasi dari Attack Charge akan membuat balapan lebih kompetitif dan menghibur sambil menampilkan masa depan untuk pengembangan kendaraan listrik.
“Ini adalah inti dari apa yang ingin dicapai oleh Formula E dan kami tidak sabar untuk melihat generasi baru ini menjadi nyata di Musim 9,” pungkas Reigle.
Musim 9 Formula E juga menjadi kesempatan bagi para pembalap pemula untuk tampil mengesankan. Setiap tim harus menyelesaikan setidaknya dua sesi Latihan Bebas 1 selama musim ini dengan pembalap yang belum pernah berkompetisi di kejuaraan.
Baca Juga: PBB: Israel Bunuh 35 Anak Palestina Setiap Hari
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada para pembalap pemula untuk merasakan kualitas unik dari balap Formula E dan berkontribusi pada kemajuan tim.
Sebagaimana yang dijelaskan Alberto Longo, Co-Founder dan Chief Championship Officer, Formula E pada keterangan pers resmi FIA Formula E, pihaknya menciptakan kondisi yang sempurna bagi para pembalap dan tim terbaik untuk meraih kesuksesan dan kemenangan.Beralih ke lap memungkinkan tim untuk merencanakan strategi balapan dengan lebih baik.
“Memperkenalkan Attack Charge pada balapan di akhir musim ini akan menambah dimensi baru pada strategi balapan bagi tim dan ketertarikan bagi para penggemar. Kami juga mempersiapkan masa depan dengan memberikan kesempatan kepada para pembalap baru di kejuaraan ini untuk ikut serta dan menunjukkan kemampuan mereka,” tambahnya. (L/R1/RS2)
Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025
Mi’raj News Agency (MINA)