Jakarta, MINA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan, Forum ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 menghasilkan deklarasi tentang pentingnya peran perempuan dan pemuda dalam membangun peradaban.
Yahya mengatakan, para pemimpin agama di ASEAN memandang bahwa perempuan dan pemuda punya posisi strategis, terlebih apabila hendak berupaya membangun nilai-nilai bagi masyarakat yang lebih kohesif dan harmonis.
“Kita tidak punya pilihan dalam strategi apa pun yang kita buat selain dengan menempatkan perempuan di garis depan, karena perempuan adalah ibu dari budaya. Perempuan dalam bahasa Kartini adalah sekolah pertama, maka penting dalam pergulatan ini. Tentu juga generasi muda, karena mereka pemilik masa depan,” jelas Yahya di Jakarta, seperti dikutip NU Online, Selasa (8/8).
Pengakuan terhadap pentingnya peran perempuan dan pemuda itu, kata Yahya, tidak terbatas hanya pada pendidikan tentang nilai-nilai luhur, tetapi juga soal pendidikan karakter.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
“Mengakui tentang efektivitas pendidikan karakter untuk menyediakan satu pendekatan menyeluruh terhadap berbagai macam di dalam mengatasi masalah-masalah sosial. Karena masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang dewasa dan bertanggung jawab akan memberi sumbangan bagi kesejahteraan bersama,” katanya.
Yahya kemudian menyebut sejumlah masalah yang kerap dihadapi kaum muda. Di antaranya soal keterasingan mereka dari keluarga, sehingga anak-anak muda kurang mendapat sentuhan kasih sayang keluarga yang cukup. Akibatnya, mereka mengalami alienasi dari keluarga dan masyarakat, bahkan dari agama.
Para pemimpin agama di Forum ASEAN IIDC 2023 menegaskan, pemuda harus kembali merasa menjadi bagian dari agama dan mengatasi hal-hal buruk dari kriminalitas, narkoba, kegagalan pendidikan, kekerasan ekstremisme, dan penyakit kejiwaan.
Karena itu, Forum ASEAN IIDC mendorong kaum muda untuk ikut berpartisipasi membangun kesepahaman antaragama dan budaya, serta membangun harmoni dalam masyarakat kawasan ASEAN secara keseluruhan.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
“Di dalam aktivisme kerja sama antaragama dan budaya di ASEAN, diharapkan para pemuda dan kalangan dewasa yang masih muda akan punya peran lebih kuat lagi,” pungkas Yahya.
Berikut poin-poin penting deklarasi Forum ASEAN IIDC 2023 tentang perempuan dan pemuda:
Menegaskan pentingnya perempuan dan peran mereka dalam masyarakat, tetapi tidak terbatas pada penanaman nilai-nilai luhur dalam setiap generasi penerus pemuda;
Mengakui bahwa pendidikan karakter yang efektif adalah menyediakan pendekatan holistik untuk menangani berbagai masalah sosial. Karena orang-orang dewasa adalah individu yang bertanggung jawab berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat;
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mendesak para pemimpin pemerintah untuk memperkuat pendidikan karakter di dalam negeri dengan kurikulum negara-negara anggota ASEAN, agar kaum muda dapat berhasil beradaptasi dengan dunia modern, sekaligus mengembangkan cara hidup yang menanamkan sumber daya batin, karakter, dan ketahanan yang diperlukan untuk mengatasi yang negatif pengaruh modernitas dan globalisasi, termasuk dislokasi sosial budaya; keterasingan dari keluarga dan masyarakat pada umumnya; kriminalitas dan penggunaan narkoba; pendidikan kegagalan; ekstremisme kekerasan; dan munculnya penyakit psikologis di kalangan remaja;
Mendorong remaja dan dewasa muda untuk berperan serta secara aktif dalam upaya membangun pemahaman dan keharmonisan antarbudaya dan antaragama dalam masyarakat ASEAN dan kawasan secara keseluruhan. (R/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini