Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto Satelit Sebelum dan Sesudah Ledakan Pelabuhan Beirut

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 6 Agustus 2020 - 06:07 WIB

Kamis, 6 Agustus 2020 - 06:07 WIB

11 Views

New York, MINA – Foto satelit resolusi tinggi telah mengungkapkan skala kerusakan yang terjadi pada pelabuhan utama Lebanon setelah dua ledakan menewaskan lebih dari 100 orang dan mencederai ribuan lainnya.

Gambar-gambar tersebut diambil dari satelit milik perusahaan pencitraan berbasis di AS, Maxar. Arab News melaporkan, Rabu (5/8).

Gambar setelahnya menunjukkan kawah besar yang sekarang terisi dengan air laut, yang sebelumnya bangunan-bangunan yang benar-benar rata.

Setiap gudang lain dalam gambar juga tampak rata dengan tanah, dengan hanya kerangka baja yang tersisa.

Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina

Di seberang dermaga, sebuah kapal penumpang, Orient Queen, telah terlempar oleh ledakan itu, sementara kapal lain tampak hancur.

Pejabat Lebanon mengatakan 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif telah disimpan selama enam tahun di pelabuhan tanpa tindakan pengamanan.

Kebakaran dimulai di satu gudang sebelum menyebar ke gudang lain yang menyimpan bahan kimia, yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak.

Video menunjukkan kebakaran dan ledakan awal sebelum ledakan besar kedua mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kota, dan menghancurkan serta merusak bangunan.

Baca Juga: Selandia Baru Wajibkan Warga Israel Ungkap Rincian Dinas Militernya saat Ajukan Visa

Sim Tack, seorang analis dan ahli senjata di perusahaan intelijen swasta Stratfor yang berbasis di Texas, mengatakan berdasarkan kawah dan jendela kaca yang terkena dampak dari kejauhan, gudang tersebut meledak dengan kekuatan yang setara dengan setidaknya 2,2 kiloton TNT. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UEA akan Investasi USD 10 Juta di Perusahaan Senjata Israel

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah