Jakarta, MINA – Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), Arys Hilman Nugraha menyatakan, Ikapi membatalkan keikutsertaan dalam Frankfurt Book Fair (FBF) tahun ini yang akan dilaksanakan pada 18-22 Oktober 2023 mendatang. di kota Frankfurt, Jerman.
Pernyataan Ikapi tersebut dikeluarkan menyusul kisruh pernyataan dari Frankfurter Buchmesse (Frankfurt Book Fair) melalui direkturnya, Juergen Boos, yang secara resmi membela Israel. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (16/10).
Dalam media sosial dan situs webnya, FBF mengatakan mengutuk tindakan teror barbar Hamas terhadap Israel dan akan memberi ruang lebih bagi penulis Israel untuk bersuara di FBF 2023.
Selain itu, FBF juga membatalkan secara sepihak penghargaan LiBeraturpreis yang sebelumnya akan diberikan kepada pengarang Palestina, Adania Shibli.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Pernyataan dan perlakuan FBF yang sangat tidak adil, bahkan mendukung Israel sebagai pihak yang selama ini melakukan pendudukan dan berbagai pelanggaran pada rakyat Palestina mengundang kekecewaan dan kemarahan dari banyak penulis, aktivis, dan organisasi perbukuan dunia.
Sharjah Book Authority dan Arab Publishers Association secara resmi telah menarik partisipasinya pada FBF 2023. Begitu juga Qatar dan Mesir.
Indonesia sendiri, menurut Arys Hilman, sudah mendirikan stan bernama Indonesia, tetapi itu ditiadakan. “Tidak akan ada atribut negara maupun bendera Indonesia/Ikapi sama sekali pada stan yang sudah terlanjur dibangun,” kata Ketua Umum Ikapi periode 2020-2025 ini.
“Jika pun nanti ada beberapa penerbit yang tetap berangkat ke sana, tidak akan ikut ke dalam kegiatan. Hanya janji temu dengan mitra dan literary agency lainnya. Saya sendiri membatalkan dan Ikapi secara organisasi tidak akan ikut dalam FBF,” tegasnya.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Ikapi yang semula diundang pada pembukaan FBF juga tidak akan hadir. Sejumlah acara di antaranya talkshow tentang perbukuan Indonesia yang direncanakan diselenggarakan juga ditiadakan.
Kemendikbudristek melalui Pusat Perbukuan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Supriyatno, juga menyatakan pembatalan keikutsertaan Indonesia pada FBF 2023.
“Dengan situasi geopolitik saat ini, kami tidak akan menghadiri atau membuka Stan Indonesia di FBF, tidak akan berada di sana dalam kapasitas sebagai pemerintah yang ikut serta dalam ajang FBF,” ungkapnya. (R/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III