Banjul, Gambia, 4 Sha’ban 1436/22 Mei 2015 (MINA) – Pemerintah Gambia telah menyatakan kesediaannya membantu dan menawarkan negaranya bagi Muslim Rohingya di saat Pemerintah Myanmar terus menyangkal kewarganegaraan mereka dan memaksa mereka untuk bermigrasi.
“Ini adalah tugas suci untuk membantu meringankan penderitaan yang tak terhitung dan penderitaan sesama manusia,” kata pemerintah Gambia dalam pernyataan yang dirilis pada 19 Mei lalu, Daily Sabah yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (22/5).
Gambia meminta Indonesia, Malaysia dan Thailand untuk membantu relokasi para migran ke kamp-kamp pengungsi Gambia.
Gambia juga mendesak “semua negara dengan hati nurani” untuk membantu memberikan tempat bagi para migran yang terkatung di laut dengan bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, tempat tidur, selimut, obat-obatan dan makanan.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Presiden Gambia Yahya Jammeh yang merebut kekuasaan dalam kudeta militer 1994, telah mengatur rakyatnya hidup dengan 1,2 dolar per hari. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20