Yerusalem, MINA – Sebelum Benny Gantz secara resmi diberi mandat membentuk pemerintahan Israel, pemimpin partai Blue and White itu mencoba membentuk koalisi minoritas yang akan mencakup partai Labor-Gesher, partai ultra-Ortodoks dan New Right, Channel 12 melaporkan Jumat (25/10) malam .
Gantz berharap koalisi seperti itu dapat didukung dari luar oleh partai Yisrael Beytenu pimpinan Avigdor Lieberman, yang telah berulang kali mengesampingkan duduk bersama partai Haredi, demikian Times of Israel melaporkan.
Yisrael Beytenu memiliki delapan kursi di Knesset.
Segera setelah menerima mandat untuk membentuk pemerintahan dari Presiden Reuven Rivlin pada Rabu malam (23/10), Gantz mulai berbicara dengan para pemimpin partai dan mengundang mereka untuk bertemu, menegosiasikan potensi masuknya mereka ke dalam koalisi pimpinan Blue and White.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Sebelumnya, Blue and White menyatakan “kecewa” dengan perilaku Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam 24 jam sejak Gantz ditugaskan membentuk pemerintahan.
Netanyahu memiliki 55 blok kursi di Knesset yang menyatakan setia kepadanya.
Blue and White berharap akan ada beberapa pemimpin partai di blok sayap kanan yang setuju untuk bertemu dengan mereka secara independen, tetapi mereka semua menyatakan kesetiaan pada Netanyahu dan mengatakan Netanyahu mewakili mereka dalam negosiasi.
Dalam pidato pada Rabu malam setelah diberi mandat membentuk koalisi, Gantz berjanji membangun pemerintahan rekonsiliasi nasional. Ia mengatakan akan mengundang Netanyahu dan Likud untuk menjadi bagian dari itu.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sebelumnya Netanyahu menyatakan menyerah dan mengembalikan mandat pada Presiden karena gagal membentuk pemerintahan sebab hanya didukung 55 kursi dari 120 kursi Parlemen.
Presiden Israel kemudian memberi mandat kepada Gantz, pesaing Netanyahu, untuk membentuk kabinet. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel