Gaza, MNA – “Kami sekarang memiliki staf dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang memenuhi syarat untuk mengumpulkan kornea dari donor yang telah meninggal yang memilih untuk menyumbangkan kornea mereka untuk menyelamatkan pasien yang membutuhkannya,” kata Direktur Jenderal Rumah Sakit di Kementerian Kesehatan Gaza, dr Abd Al-Salam Al-Sabah, Middle East Monitor melaporkan, Ahad (9/10).
Kampamye untuk mendonorkan kornea mata bila sudah meninggal, telah dimulai baru-baru ini.
Ada lebih dari 550 pasien di Gaza yang sedang menunggu transplantasi kornea. setelah operasi transplantasi kornea pertama dilakukan di Jalur Gaza pada 2013.
Al-Sabah mengatakan, pasien membayar biaya tinggi untuk transplantasi kornea dan ditempatkan dalam daftar tunggu sampai donor yang cocok ditemukan.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Seringkali mereka terpaksa mencari perawatan medis di luar negeri, dengan biaya yang mahal. Bepergian ke luar negeri juga berarti harus menghindari blokade brutal Israel di Jalur Gaza yang berarti juga harus mendapatkan persetujuan negara itu untuk keluar dari daerah kantong ini.
Menurut dr. Al-Sabah, baru-baru ini ada kampanye kesadaran di komunitas Palestina, merekomendasikan sumbangan kornea mata mereka untuk kepentingan orang lain. Serangkaian operasi transplantasi telah dimulai, sementara staf medis baru sedang dilatih tentang cara melakukan operasi ini.
Di antara persyaratan donor yang ditentukan secara internasional adalah bahwa donor tidak boleh berusia di atas 65 tahun, belum pernah menjalani operasi yang dapat merusak kornea, atau penyakit yang menyebabkan infeksi dan tidak menderita masalah mata lainnya.
Implan, kata Al-Sabah, memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan normal dan menjadi anggota aktif masyarakat dan melakukan kegiatan ekonomi. (T/R7/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya