Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang Investasi Tiongkok ke Jateng, KEK Batang Jadi Magnet Baru

Zaenal Muttaqin Editor : Rudi Hendrik - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi bertemu dengan Dubes Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong (Foto: Kominfo Jateng)

Semarang, MINA – Jawa Tengah (Jateng) semakin menjadi primadona bagi investor asing, terutama dari Tiongkok.

Dalam pertemuan strategis dengan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, Rabu (19/3/2025) malam, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, membawa serta tujuh investor dan perwakilan bank-bank besar dari negaranya.

Bukan sekadar silaturahmi, kedatangan delegasi Tiongkok ini menjadi sinyal kuat masuknya gelombang investasi baru.

Sehari setelah pertemuan ini, mereka dijadwalkan menghadiri peresmian Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang digadang-gadang sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi baru di Jateng.

Baca Juga: MUI Serukan Konsolidasi Internasional Lindungi Gaza

Gubernur Luthfi memastikan, Jateng siap menyambut investasi Tiongkok dengan tangan terbuka.

Tiga proyek strategis menjadi fokus utama kerja sama, yakni pengelolaan sampah terintegrasi, pembangunan rumah sakit internasional, dan pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di Pantura.

Demi meyakinkan investor, ia menjamin keamanan dan kemudahan berusaha di Jateng, bahkan menargetkan kemajuan industri setara dengan provinsi-provinsi di Tiongkok.

“Kami telah mencapai kesepakatan, terutama terkait KEK Batang, dan kami akan mendatangkan lebih banyak investor ke Jateng,” kata Wang Lutong.

Baca Juga: Ini Penyebab Sertifikasi Halal Dianggap Mahal dan Lama

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menyebut Tiongkok sebagai salah satu investor terbesar di provinsi ini.

Pada 2024, dari total investasi Rp88,44 triliun yang masuk ke Jateng, 16 persen di antaranya berasal dari perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Sektor industri tekstil menjadi magnet utama dengan kontribusi 49 persen, diikuti industri karet dan plastik (15 persen), barang dari kulit dan alas kaki (10 persen), perdagangan dan reparasi (3 persen), serta industri kayu (3 persen).

Dengan komitmen yang semakin kuat dari kedua belah pihak, Jateng bersiap menyongsong era baru investasi. KEK Batang kini bukan sekadar kawasan industri, tetapi menjadi titik strategis yang akan membawa dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di provinsi ini. []

Baca Juga: Harumkan Nama Indonesia, Tim ITS Juara Kompetisi Robotik di AS

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Kolom
Kolom
Indonesia
Para petugas Pusat Pengelolaan Sampah Nasional Arab Saudi mengumpulkan kain ihram yang ditinggalkan oleh para jamaah di tenda-tenda atau penginapan mereka di akhir musim haji. (MWAN/Twitter/tangkapan layar)
Dunia Islam