Naypyitaw, 7 Rajab 1437/15 April 2016 (MINA) – Gempa bumi berkekuatan 6.9 melanda Myanmar utara-barat, Rabu (13/4), demikian laporan Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat.
Guncangan tidak hanya melanda Myanmar, tetapi juga India Timur, Bangladesh, dan bagian dari Nepal, sebagaimana RNA-Press memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sekitar 50 orang luka, karena berusaha melarikan diri dari puing-puing bangunan terutama di ibukota Bangladesh, Dhaka dan kota utara-timur sylhet.
Tidak ada laporan tentang kerusakan besar atau korban jiwa akibat gempa yang terletak sekitar 100 kilometer sebelah utara-barat dari Kota Monywa di kedalaman diperkirakan 134 kilometer.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Sementara cidera dan kerusakan kecil telah dilaporkan di daerah tetangga dan negara-negara seperti India dan Bangladesh.
Namun, seorang anggota parlemen dari wilayah Sagaing di Myanmar sekitar 100 kilometer dari pusat gempa, mengatakan terlalu dini untuk mengatakan tingkat kerusakan besar.
“Mungkin ada beberapa kerusakan, tapi sulit untuk mengetahui [tingkat] kehancuran di malam hari,” kata Cho Cho Win, menambahkan bahwa kota tidak memiliki banyak gedung-gedung tinggi.
Banyak dari provinsi terpencil Myanmar memiliki infrastruktur komunikasi yang buruk, termasuk daerah di mana gempa melanda.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Saksi di Bagan, Myanmar tengah, kata beberapa wisatawan meninggalkan kamar hotel mereka dan berdiri di luar ketika mereka merasakan getaran, tapi mereka belum melihat ada tanda-tanda kerusakan bangunan.
“Kami belum mendengar laporan dari korban atau kerusakan,” kata seorang pejabat dari departemen meteorologi Myanmar yang berbasis di ibukota Naypyitaw.
Dia mengatakan pusat gempa berada bukan di daerah padat penduduk.
Pada Maret 2011 lalu, setidaknya 74 orang tewas dalam gempa bumi di Myanmar dekat perbatasan dengan Thailand dan Laos.(T/P004/R05)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan