Jakarta, MINA – Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak gempa bumi 6,9 SR di selatan Jawa mengakibatkan ratusan rumah hancur.
“Ada 228 rumah yang hancur,” kata Sutopo saat konferensi pers di Kantor BNPB Jakarta, Sabtu (16/12).
Ia menambahkan, sampai saat ini BNPB masih terus update jumlah bangunan yang rusak. Gempa tersebut juga menyebabkan sedikitnya tiga orang meninggal dunia.
Korban pertama adalah Aminah (80 tahun) warga Pekalongan yang meninggal karena tertimpa tembok rumah yang roboh. Kedua adalah Dede Lutfi (62 tahun) warga Ciamis yang juga tertimpa tembok.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Sedangkan korban ketiga adalah Fatima (34 tahun) asal Bantul yang meninggal karena terjatuh saat berlari menyelamatkan diri kerika terjadi gempa.
Peringatan kemungkinan terjadinya potensi tsunami, muncul karena pusat gempa terjadi di zona subduksi atau lempengam tektonik. BMKG sendiri merilis, gempa yang terjadi berkekuatan 7 SR.
Sutopo mengatakan, sejak gempa pertama semalam terjadi, setidaknya sudah ada 19 gempa kecil susulan. Pihaknya juga telah mencabut status terjadinya potensi tsunami. “Masyarakat boleh pulang ke rumah masing-masing dengan tertib,” katanya. (L/R08/RI-1)
Mi’raj Newa Agency (MINA)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan