Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan Senjata Suriah Tidak Termasuk ISIS dan Jabhat Fateh Al-Sham

Rudi Hendrik - Jumat, 30 Desember 2016 - 22:59 WIB

Jumat, 30 Desember 2016 - 22:59 WIB

367 Views

Konvoi pasukan Islamic State (ISIS). (Foto: IBTimes)

ISIS-2-2.jpg" alt="" width="720" height="453" /> Konvoi pasukan Islamic State (ISIS). (Foto: IBTimes)

 

Damaskus, 30 Rabi’ul Awwal 1438/30 Desember 2016 (MINA) – Sebuah pernyataan yang disiarkan pada hari Kamis (29/12) oleh kantor berita nasional Suriah SANA, mengatakan bahwa gencatan senjata nasional yang berlaku mulai Jumat pagi, tidak termasuk kelompok Islamic State (ISIS) dan kelompok Jabhat Fateh Al-Sham, serta kelompok yang terkait dengan keduanya.

Jabhat Fateh Al-Sham adalah mantan afiliasi dari Al-Qaeda yang memisahkan diri membentuk kelompok baru yang independen dan memakai nama baru, sebelumnya bernama Nusra Front.

Wartawan Al Jazeera Charles Stratford melaporkan dari Gaziantep di perbatasan Turki dengan Suriah yang dikutip MINA, ada harapan tinggi bahwa gencatan senjata ini akan bekerja, meskipun ada potensi masalah besar dengan Jabhat Fateh Al-Sham.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Ada kekhawatiran bahwa jika serangan udara menargetkan Jabhat Fateh Al-Sham yang sering berperang bersama sejumlah kelompok penandatangan perjanjian, maka kemungkinan akan ada korban di antara faksi-faksi yang lain.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, tujuh kelompok oposisi, termasuk kelompok kuat Ahrar Al-Sham, telah menandatangani kesepakatan dan mereka yang gagal mematuhi gencaatan senjata akan dianggap “teroris”.

Sementara itu, Pemerintah Suriah memuji kesepakatan itu dan menyebutnya sebagai “kesempatan nyata” untuk menemukan solusi politik. Kesepakatan ini disetujui sepekan setelah pasukan pemerintah merebut kembali kota Aleppo secara penuh yang menjadi pukulan berat bagi pihak oposisi.

Rusia dan Turki bertekad tidak melibatkan Amerika Serikat yang sebelumnya telah melakukan negosiasi gencatan senjata dengan Rusia, tetapi selalu tidak menemui kata sepakat. (T/RI-1/RS3)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional