Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Genosida Israel Memasuki Hari ke-121: Dua Warga Sipil Tewas

Nur Hadis - Ahad, 4 Februari 2024 - 17:32 WIB

Ahad, 4 Februari 2024 - 17:32 WIB

6 Views

Gaza, MINA – Setidaknya dua warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di kota Deir Al-Balah, Jalur Gaza tengah pada, Ahad (4/2).

Dikutip dari Wafa, pembunuhan dua warga sipil dan melukai tujuh lainnya, termasuk anak-anak, dalam pemboman oleh Israel yang menargetkan rumah keluarga Abu Sefer di Deir Al-Balah dengan rudal.

Sementara itu, militer pendudukan Israel melancarkan beberapa serangan udara di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza. Pada saat yang sama, penembakan artileri dan pemboman angkatan laut Israel dilaporkan terjadi di banyak wilayah.

Pesawat-pesawat tempur Israel juga melakukan serangkaian serangan udara terhadap Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, sementara pemboman artileri menargetkan berbagai wilayah di timur dan selatan provinsi tersebut, mengakibatkan banyak rumah terbakar.

Di Gaza utara, sumber medis di Rumah Sakit Kamal Adwan mengungkapkan puluhan jenazah warga Palestina dibawa ke rumah sakit menyusul penarikan pasukan Israel dari wilayah utara Jalur Gaza.

Di Kota Gaza, selama enam hari berturut-turut, pasukan pendudukan Israel terus mengepung Kompleks Medis Al-Shifa, mencegah warga sipil yang terjebak meninggalkan lokasi di tengah penembakan hebat di sekitar rumah sakit.

Sebagai perkiraan awal, agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah mengakibatkan pembunuhan lebih dari 27.238 orang, sebagian besar adalah warga sipil tak berdosa, dan lebih dari 66.451 orang terluka.

Yang lebih buruk lagi, agresi tersebut telah mengakibatkan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dan sebagian besar dari mereka terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduk, dekat perbatasan dengan Mesir yang kini menjadi wilayah Palestina. eksodus massal terbesar sejak Nakba 1948. (T/Iwn/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda