Gerakan 1821, Orangtua Dampingi Anak Cegah dari Bahaya Kesendirian

Pembicara parenting internsional Ihsan Baihaqi (Abah Ihsan) mengisi di acara seminar berbasis Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA) di Cikarang, Bekasi. (Foto: Dok. Wasro1924)

Bandung, 11 Syawwal 1438/5 Juli 2017 (MINA) – Gerakan 1821 yang digagas oleh pembicara parenting internasional, Ihsan Baihaqi, mengajak orangtua untuk mendampingi anak dari bahaya kesendirian karena pengaruh kecanduan pada gawai (gadget).

Gerakan 1821 adalah gerakan yang mengimbau para orangtua untuk melakukan puasa gawai atau ponsel, televisi, laptop dan sejenisnya, dari pukul 18.00 – 21.00. Waktu tiga jam itu digunakan oleh orangtua untuk fokus mendampingi anak dalam bermain, belajar dan berbincang.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Ihsan ini, anak yang disibukkan oleh berbagai bentuk gawai akan menjadi sedikit berkomunikasi dengan orangtua atau orang lain, yang nantinya akan menjadi generasi balse (bosan) dan lonely (kesepian).

Baca Juga:  Ahmad Kasyafani Abbas, Siswa Silaturahim Islamic School Raih Juara Dai Cilik

“Jika orangtua tidak bijak, akan mengurangi kebersamaan dengan anak. Kami tidak membenci gadget (gawai), tapi bagaimana menggunakan gadget dengan terbatas,” kata Abah Ihsan di Bandung, Jawa Barat, melalui telepon kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/7).

Menurutnya, di masa lalu, gerakan 1821 sudah dilaksanakan, karena jam 18 hingga 21 pada umumnya keluarga berkumpul, kala itu orang tua dan anak-anak tidak ada pilihan lain, fasilitas gawai belum berkembang secepat sekarang.

“Waktu 1821 itu tidak wajib, yang wajib adalah kita punya waktu untuk fokus bersama anak, mempengaruhi hidup anak, karena hidup kita dengan anak tidak lama,” kata Direktur Auladi Parenting School ini.

Baca Juga:  Banjir dan Longsor di Tanggamus Lampung, Satu Warga Hilang

Pengasuh situs pendidikan abahihsan.com ini juga mengatakan bahwa Gerakan 1821 untuk mengubah waktu televisi prime time menjadi family prime time (waktu utama keluarga).

Sejak dilucurkan pada tahun 2015, Gerakan 1821 banyak diadopsi oleh berbagai instansi pemerintah, pendidikan dan lainnya.

Dari puluhan ribu orangtua yang berkonsultasi tentang pendidikan anak kepada Abah Ihsan, banyak yang merasakan mamfaatnya dengan menerapkan metode tersebut kepada anak mereka.

Gerakan ini pun menjadi viral di berbagai media sosial dan menjadi bahasan utama dalam acara beberapa media televisi di Indonesia. (L/RI-1/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi