Gerakan Nasional Anti Islamofobia Prihatin Kekerasan Terhadap Muslim India

Jakarta, MINA – Gerakan Nasional Anti (GNAI), Senin (10/4)  mengungkapkan keperihatinannya terhadap kekerasan pada dan Islamofobia di India sebagaimana diberitakan di berbagai media internasional.

Terjadi eskalasi kekerasan terhadap kaum muslim di India, oleh kaum ekstrimis Hindu di Delhi, Uttar Pradesh, dan Telangana, terakhir di perayaan Festival Ram Navami pada Jumat (31/3) lalu.

Akibatnya muslim India masih merasakan tindak terorisme akibat Islamofobia yang menyebabkan ketakutan di komunitas umat Islam. Dan meningkatkan ketidaknyamanan, ketegangan skala regional, hingga global.

Gerakan Nasional Anti Islamofobia (GNAI) menyampaikan lima sikap atas terjadinya tindakan kekerasan muslim di India, demikian keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (10/4).

Pertama, Mengutuk keras insiden kekerasan umat Islam di India  selama beberapa waktu terakhir ini.  Termasuk hinaan dan pembakaran perpustakaan berisi buku-buku langka dan sekolah (madrasah) di India, berkaitan perayaan Festival Ram Navami umat Hindu beberapa tahun terakhir, sebagai bentuk tindakan provokatif dan kebencian Islamofobis kaum ekstrim Hindu. Hal Ini juga meningkatkan potensi risiko permusuhan antar umat beragama.

Kedua, Menyatakan bahwa tindakan penyerangan tersebut tidak dapat dibenarkan, apalagi sampai dibela oleh otoritas pemerintahan India, yang mencoba menganulir pernyataan OKI.  Hingga timbul pertanyaan apakah pemerintah India gagal untuk mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat. Serta dugaan adanya maksud pembiaran, bahkan kesengajaan.

Ketiga, Mendukung PBB, OKI, dan pemerintah Indonesia sebagai pimpinan ASEAN untuk melakukan mediasi. Serta memanggil Dubes India untuk menghadap Kementerian Luar Negeri RI, memberikan penjelasan peristiwa bentrokan umat Islam India dan Umat Hindu. Juga memberikan nota protes karena pembiaran tindakan diskriminatif terhadap umat Islam di India. Sementara hak kebebasan beragama adalah juga isi Piagam PBB.

Keempat, Mendorong dilaksanakannya musyawarah, dialog antar umat beragama yang berkaitan, di dalam maupun di luar negeri.  Seraya memberikan simpati kami terhadap umat Islam di India. Dan kami mengkampanyekan serta mengedukasikan hal ini kepada masyarakat  Indonesia juga internasional.  Diharapkan ketegangan dan kejadian serupa tidak akan berimbas di dalam negeri.

Kami berkomitmen turut menjaga keharmonisan antar umat beragama di Indonesia dalam kebhinnekaan NKRI.

Kelima, Kami ingatkan isi pasal 29 ayat 1 UUD 1945, bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Serta isi Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa kemerdekaan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dalam kehidupan berkebangsaan yang bebas. Maka kehidupan keagamaan tentunya hal yang penting bagi masyarakat Indonesia, dan pihak manapun yang berkaitan dengannya. kami sampaikan pesan perdamaian.

Agar terwujud derajat saling menghargai dan menghormati, harmoni dalam keberagaman (kebhinnekaan), toleransi dan penghormatan atas kesucian agama serta pemeluknya. (A/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.