Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gereja Ortodoks Menentang Penjualan Properti kepada Pemukim Israel

sri astuti - Ahad, 14 Juli 2019 - 14:13 WIB

Ahad, 14 Juli 2019 - 14:13 WIB

14 Views

Gereja di Yerusalem. (Foto Ula P./Flickr)

Gaza, MINA – Gereja Ortodoks Yunani pekan depan akan mengajukan petisi menentang putusan akhir Mahkamah Agung Israel yang menyetujui penjualan properti gereja di Kota Tua Yerusalem Timur kepada kelompok pro-permukiman Ateret Cohanim.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa petisi tersebut mengatakan, penjualan properti didasarkan pada penyuapan dan tokoh-tokoh gereja yang menandatangani perjanjian itu korup dan segera melarikan diri dari negara itu setelah menandatangani perjanjian, MEMO melaporkan.

Bulan lalu, Mahkamah Agung memutuskan bahwa gereja telah gagal memberikan bukti yang cukup bahwa kesepakatan itu dilakukan secara curang.

Mengomentari penjualan properti, juru bicara Gereja Ortodoks Yunani, Issa Musleh, mengatakan kepada AFP bahwa penjualan itu hanya dimungkinkan oleh dokumen palsu.

Baca Juga: Ramadhan di Gaza: Shalat Tarawih di Reruntuhan Bangunan

Penjualan itu, yang terjadi pada tahun 2004, memicu kemarahan masyarakat Palestina secara luas dan menyebabkan pemecatan Patriark Irineos I. pada tahun 2005.

“Para pemukim ingin mengambil alih warisan kami,” Musleh menekankan.

Menurut Yedioth Ahronoth, petisi akan dilayangkan melalui akun Ted Bloomfield, direktur Hotel Petra, salah satu properti yang dijual.

Dia mengatakan, Ateret Cohanim telah membayarnya uang selama bertahun-tahun untuk mendorong penjualan hotel.

Baca Juga: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Tahap Dua Sedang Berlangsung di Kairo

Dia juga mengatakan, direktur Ateret Cohanim, Matti Dan, telah menyuap wakil Patriarkh Irineos I dan akuntan gereja selama bertahun-tahun untuk memfasilitasi kesepakatan. (T/Ast/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA

Baca Juga: Penyelidikan Selesai, Kepala Staf Israel Akui Bertanggung Jawab atas Kegagalan 7 Oktober

Rekomendasi untuk Anda

Pemandangan kerusakan yang terjadi di kamp pengungsi Jenin saat pasukan Israel melanjutkan operasi mereka di Jenin, Tepi Barat pada 03 September 2024. (Foto: Anadolu Agency/Issam Rimawi)
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Palestina