Tunis, MINA – Pemimpin partai Islamis Ennahda Sheikh Rached Ghannouchi mengatakan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Al-Quds (Yerusalem Timur) merupakan kegiataan mendorong tindakan ekstremisme.
Dia juga mengkritik Donald Trump karena memutuskan untuk memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Al-Quds hal ini akan menyebabkan lebih banyak konflik di wilayah tersebut.
Dalam wawancara eksklusif kepada Quds Press diberitakan MINA, Ghannouchi mengatakan, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan kedutaannya ke al-Quds akan menimbulkan banyak ketidakstabilan di wilayah itu.
“Ini adalah keputusan provokatif yang bisa menyebabkan kemerosotan lebih lanjut,” tegas Ghannouchi.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Dia menyarankan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya merupakan langkah yang mendorong pendudukan menjadi lebih radikal.
Ghannouchi meminta Presiden AS Donald Trump untuk menarik kembali keputusan tersebut guna menjaga stabilitas wilayah tersebut dan untuk mencegah aksi ekstremisme.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas melalui panggilan telepon tentang niatnya untuk memindahkan kedutaaannya dari Tel Aviv ke al-Quds yang diduduki. Pemindahan kedutaan dianggap sebagai pengakuan AS akan legitimasi pendudukan al-Quds. (T/R03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi