Chicago, MINA – Setelah Universitas Illinois dan Northwestern, kini lapangan kampus Universitas Chicago (U of C) yang menjadi tempat ratusan pengunjuk rasa berkemah, untuk hari kedua. Ini adalah bagian dari gerakan nasional menentang perang Israel-Hamas.
Dikutip dari ABC7 Chicago, pengunjuk rasa pro-Palestina mengatakan, mereka siap untuk tetap tinggal di sana selama diperlukan.
Mereka mendirikan sekitar 40 tenda pada Selasa pagi (30/4), termasuk tenda medis dan bahkan perpustakaan perkemahan saat mereka memasuki hari kedua protesnya.
Puluhan mahasiswa menghabiskan malam pertama dengan berkemah di kampus Universitas Chicago.
Baca Juga: Siapa Sebenarnya Kelompok RSF yang Mengguncang Sudan?
Makanan, perbekalan, tanda dan spanduk dengan cepat dikumpulkan, mengikuti jejak kampus-kampus lain di seluruh negeri.
Tenda juga didirikan di Universitas Illinois di Champaign. Dan, setelah lima hari di Northwestern, sekolah dan pengunjuk rasa sepakat untuk mengakhiri perkemahan mereka.
Namun, protes di Evanston diperkirakan akan terus berlanjut.
Para pengunjuk rasa pro-Palestina di U of C mengatakan, tuntutan universitas mereka sederhana: Divestasi dari genosida Gaza dan institusi-institusi Israel dan ungkapkan investasi dalam dana abadi mereka yang menurut beberapa pihak menguntungkan Israel.
Baca Juga: Perjalanan Maut Warga Sudan Menyelamatkan Diri dari el-Fasher
“Itulah satu-satunya pilihan yang mereka tinggalkan untuk kita,” kata mahasiswa U of C Christopher Iacovetti.
“Kami telah mencoba segala cara. Kami telah mengirimkan email kepada mereka. Kami telah menelepon mereka. Kami telah meminta diadakannya pertemuan publik. Kami telah mengadakan konferensi pers di luar gedung administrasi dan mendesak mereka untuk hadir. Kami telah mengadakan pertemuan untuk duduk dan mendesak mereka untuk bertemu dengan kami, dan kami ditangkap karenanya.”
Sementara itu, kelompok mahasiswa Yahudi di kampus juga menggantungkan spanduk mereka sendiri di halaman depan.
“Kami ingin menanggapi retorika antisemit yang terjadi di sini dan misinformasi yang terjadi di sini,” kata Ph.D. mahasiswa yang tidak ingin disebutkan namanya.
Baca Juga: Tiga Tokoh Indonesia Suarakan Peran Masjid dan Keadilan Ekonomi di Forum Perdamaian Dunia
Mahasiswa tersebut mengatakan dia merasa tidak aman dan tidak terlindungi, di tengah protes perguruan tinggi ini.
Pihak sekolah mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjunjung hak mahasiswa untuk melakukan protes, tetapi pendirian tenda merupakan tindakan tidak disiplin.
Universitas mengancam akan mengambil tindakan disipliner bagi siapa pun yang melanggar kebijakan sekolah, termasuk mendirikan tenda. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palang Merah Internasional Desak Para Pemimpin Dunia Bertindak Hentikan Pembunuhan di Sudan
















Mina Indonesia
Mina Arabic