Beirut, MINA – Setelah alat komunikasi pager meledak massal di Lebanon pada Selasa, giliran radio dua arah yang dikenal walkie-talkie yang mengalami serangan serupa pada Rabu sore (18/9).
Sebanyak 14 warga tewas dan lebih dari 450 lainnya terluka dalam serangan teror kedua di Lebanon yang dituduhkan kepada rezim Zionis Israel, koresponden Al Mayadeen melaporkan.
Pada Rabu sore, serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di Beirut, Lebanon Selatan, dan Bekaa. Mobil, sepeda motor, toko, dan rumah di seluruh negeri terbakar akibat dampak ledakan, yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan.
Korban luka, yang sebagian besar ringan, dibawa ke rumah sakit di Bekaa. Sementara rumah sakit di Nabatieh dan Lebanon Selatan menerima puluhan korban lainnya.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Pada gilirannya, Angkatan Darat Lebanon mendesak warga untuk tidak memadati ruang publik karena operasi keamanan dan untuk membuka jalan bagi ambulans dan memfasilitasi jalan mereka menuju korban.
Pertahanan Sipil Lebanon juga mengumumkan, krunya tengah berupaya memadamkan api yang diakibatkan ledakan tersebut, serta mengangkut korban luka ke rumah sakit.
Sementara itu, Perdana Menteri sementara, Najib Mikati, menyerukan agar diadakannya sidang Dewan Keamanan PBB terkait serangan Israel terhadap Lebanon, seraya menambahkan pengaduan telah diajukan.
“Tidak ada manusia yang dapat mengekspresikan kebrutalan kejahatan ini,” kata Mikati.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Reuters kemudian melaporkan bahwa Dewan Keamanan menjadwalkan pertemuan pada Jumat (20/9).
Serangan teror Israel pada hari Selasa dan Rabu terjadi saat pasukan pendudukan mengebom wilayah Lebanon Selatan, khususnya Jebbayn, Shama, Majdal Zoun, Kfar Kila, Kfar Shouba, Houla, dan Taybeh.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris