GNPF-ULAMA Laporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polisi

Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pembela Fatwa () Edy Mulyadi melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) pada Kamis (21/11).

“GNPF Ulama melaporkan Sukmawati, sebab diduga telah melakukan penodaan terhadap Nabi Muhammad. Dalam sebuah acara Sukmawati sengaja membandingkan Bapak Presiden Ir. Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW. Saya mewakili GNPF-Ulama insyaAllah besok akan melaporkan Sukmawati ke polisi karena dia telah berkali-kali diduga melakukan penodaan agama Islam,” kata Edy dalam keterangan tertulis Rabu (20/11) di Jakarta.

“Apalagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi telah menyatakan bahwa ucapan Sukmawati menyakiti hati umat Islam. Lagi pula, laporan serupa juga sudah didahului banyak pihak, baik individu maupun organisasi,” ujar Edy.

Dalam pesan singkatnya kepada MINA pada Kamis siang, Edy mengatakan bahwa pihaknya telah berada di Bareskrim Polri.

Menurutnya, seharusnya Sukmawati tidak membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi Muhammad SAW adalah seorang utusan Allah yang dijaga dari tindak kesalahan. Keistimewaan ini hanya dimiliki para Nabi. Sementara Soekarno hanya manusia biasa yang tidak layak dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW.

Edy didampingi sejumlah pengacara dari Tim Bantuan Hukum GNPF-Ulama.

Ia mengaku yakin bahwa polisi akan bersikap profesional dan adil menyikapi dugaan penodaan agama yang dilakukan Sukmawati tersebut. Tidak seperti kasus dugaan penodaan agama oleh Sukmawati yang sebelumnya, atau kasus-kasus yang melibatkan Ade Armando, Abu Janda, Deni Siregar dan lainnya.

Sukmawati bukan kali ini saja diduga melakukan penodaan terhadap kesucian agama. Sebelumnya Sukmawati pernah berceloteh dengan membacakan puisi Kidung Ibu Pertiwi yang menganggap kidung lebih merdu daripada azan, tusuk konde lebih indah daripada jilbab. Pernyataan Sukmawati ini sangat melukai perasaan umat Islam. (L/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.