Gubernur Anies Lepas 32 Relawan MER-C ke Gaza

Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta melepas 32 relawan Medical Emergency Rescue – Committee () ke Gaza, Palestina, untuk menyelesaikan pembangunan lantai tambahan RS Indonesia.

Dari total 32 relawan pembangunan RS Indonesia di Gaza, 28 relawan berasal dari Pondok Pesantren Islam Al-Fatah, sementara empat relawan dari MER-C. Sesuai rencana, mereka akan berada di Palestina selama 1,5 tahun.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, Jumat 22 Februari 2019, atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tim relawan konstruksi pembangunan tahap kedua Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, secara resmi dinyatakan diberangkatkan,” kata Anies.

Ia mengatakan, keberangkatan para relawan ke Gaza merupakan keberangkatan dengan resiko cukup tinggi. Sebab, setiap hari Gaza bukan lagi hanya sekedar terjadi kekerasan, tetapi mengalami peperangan.

“Bapak-bapak berangkat ke medan perjuangan yang tidak ringan dan tidak mudah. Keberangkatan ke sana jangan dipandang sebagai beban. Semua pejuang yang berangkat ini mewakili 260 juta warga negara Indonesia untuk berada di garis terdepan dalam membela bangsa Palestina,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa keberangkatan tersebut merupakan representasi dari sikap politik Indonesia yang tidak pernah berubah dalam membela Palestina.

Anies kemudian mengutip pernyataan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno di mana selama bangsa Palestina belum merdeka, maka Indonesia selalu berada di garis terdepan dalam menghapus penjajahan yang ada di muka bumi.

“Saya sampaikan apresiasi atas pembangunan yang kedua ini. Kehadiran Indonesia menjadi sangat penting bangsa Palestina. Kenapa, karena secara jarak, kita memiliki hitungan kilometer yang jauh. Kita tempat paling ujung timur, tapi kita merupakan pemrakarsa berdirinya rumah sakit ini,” tuturnya.

Anies menitipkan amanah terbaik kepada anggota MER-C untuk tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Ia berharap MER-C dapat terus melaporkan perkembangan pembangunan RS Indonesia di Gaza kepada masyarakat Indonesia.

RS Indonesia merupakan karya anak bangsa yang sepenuhnya dibangun dari donasi rakyat Indonesia. Terletak di Bayt Lahiya, sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel, RS Indonesia menjadi pusat rujukan utama bagi masyarakat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.

Berdiri di atas tanah wakaf seluas 1,6 hektar, bangunan RS Indonesia terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai basement dengan kapasitas 100 tempat tidur, 4 kamar operasi, 10 bed ICU, Ruang Radiologi, Laboratorium, Bank Darah, IGD yang dilengkapi peralatan medis terbaik saat ini, sudah kewalahan menampung pasien yang datang berobat.

Kapasitas 100 tempat tidur yang dimiliki RS Indonesia sudah tidak mencukupi untuk memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan, sehingga MER-C melakukan pembangunan dua lantai tambahan. Selama proses pembangunan, pelayanan di RS Indonesia akan beroperasi seperti biasanya.(L/R06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.