Reykjavík, MINA – Gunung berapi di Islandia mengguncang wilayah tersebut sejak Selasa (19/12) waktu setempat, letusannya mengalirkan lava panas hingga ke desa-desa sekitar.
Kantor Meteorologi Islandia (IMO) dalam sebuah pernyataan menyebut, letusan di semenanjung Reykjanes itu menghasilkan aliran lava besar, yang dihasilkan dari tiga kawah.
Memasuki hari kedua letusan pada Rabu (20/12) kemarin, otoritas setempat menyebut intensitas letusan mulai berkurang dan lava hanya keluar dari dua kawah.
“Kekuatan letusan semakin berkurang seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan kegempaan dan deformasi,” kata pihak IMO dalam update terbarunya.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Letusan yang menimbulkan keretakan di tanah sepanjang sekitar empat kilometer, berjarak hanya tiga kilometer dari pelabuhan perikanan Grindavik.
Akibat letusan ini, akses masuk ke Grindavik akan ditutup sementara hingga 28 Desember, sampai ada informasi terbaru.
“Penduduk Grindavik tidak akan bisa berada di rumah saat Natal,” kata Kepala Perlindungan Sopil dan Manajemen Darurat Islandia, Vidir Reynisson.
Letusan gunung berapi beberapa kali terjadi di Islandia, yang menjadi rumah bagi 33 gunung berapi aktif dengan jumlah tertinggi di Eropa.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Namun semenanjung Reykjanes belum pernah mengalami letusan selama delapan abad, hingga terakhir pada tahun 2021. (T/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan