Bantul, 10 Ramadhan 14385 Juni 2017 (MINA) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo telah mengerahkan kapal perang untuk patroli menghadang pergerakan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia.
“TNI yang pertama kali mengerahkan kapal-kapal perang untuk berpatroli di sepanjang laut mulai dari Maluku Utara sampai ke Sulawesi Tengah,” kata Panglima TNI saat memberikan ceramah di acara Tabligh Akbar di Bantul.
Tidak hanya itu, Gatot menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan kerja sama dangan angkatanbersenjata Filipina dan Malaysia.
Semua antisipasi itu dilakukan menanggapi pertanyaan serangan sekelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS yang sudah masuk sampai Kota Marawi Filipina
Usai memberikan ceramah kebangsaan di depan 10.000 pengunjung di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, Panglima TNI juga mengungkapkan pihaknya mengerahkan operasi intelijen mulai dari Maluku Utara, Morotai kemudian pulau-pulau terluar sampai ke wilayah Sulawesi.
“Dari Tarakan juga dikerahkan pasukan untuk menjaga pantai dan pelabuhan ‘tikus’ di sana semua. Tentu juga bekerja sama dengan kepolisian, bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat,” katanya.
Tausiyah dengan tema “Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme dan Semangat Patriotik Generasi Muda Dalam Menjaga NKRI”, disambut pekikan takbir.
Jangan Mau Diadu Domba
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Panglima TNI juga mengingatkan, seluruh masyarakat harus waspada terhadap pihak-pihak yang bermaksud mengadu domba karena ingin merebut kekayaan sumber daya alam Indonesia sebagaimana yang ia kutip dari ungkapan Soekarno yang mengatakan, “Kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di Dunia”.
“Kita harus waspada, jangan sampai negeri ini jadi kancah konflik antar-agama dan internal kaum muslimim, kita jaga semuanya. Indonesia sangat diinginkan, diperebutkan. Jadi kita harus waspada,” kata Panglima TNI.
Diingatkan pula, agar menguatkan persatuan, berjuang dalam satu komando, mewujudkan kedaulatan serta kemerdekaan negara Republik Indonesia.
“Supaya kita dapat syukuran dan gembira yang abadi, sekali merdeka tetap merdeka, sekali diproklamasikan tetap kita pertahankan,” tegasnya.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Hadir pada kesempatan itu Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir beserta tokoh, kader dan pengurus organisasi tersebut, anggota DPR Hanafi Rais serta keluarga besar TNI. (L/P3/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.