Hadapi Pilkada Serentak Presiden Ingatkan Jaga Persatuan

Presiden saat memberikan , di Gedung B Aula Universitas Muhammadiyah , Nusa Tenggara Timur (Foto: Setkab)

Kupang, MINA – Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah () di 171 daerah di seluruh Indonesia pada 2018 ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar tetap menjaga persatuan dan tidak terpecah meski terjadi perbedaan pilihan politik.

“Enggak boleh, antar tetangga menjadi tidak berbicara, tidak boleh. Antar kampung menjadi terbelah, juga tidak boleh,” kata Jokowi saat memberikan kuliah umum, di Gedung B Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1).

Jokowi menegaskan, inilah demokrasi yang telah kita sepakati. Dia mempersilakan memilih pemimpin, memilih politik yang paling baik yang ada di kabupaten, kota, provinsi, atau yang lebih tinggi lagi juga pilihlah presiden yang paling baik. Namun diingatkan, setelah ‘nyoblos’ ya saudara lagi.

“Jangan sampai kita memelihara kebencian atau mencela satu dengan yang lain, saling menjelekkan satu dengan yang lain. Kita tidak menyadari bahwa kita semuanya adalah saudara setanah air. Hanya gara-gara pilihan politik menjadi terpecah, terbelah, tidak boleh,” tegas Presiden Jokowi seperti disiarkan di laman Setkab.

Jokowi juga mengingatkan, Indonesia adalah Negara besar yang memiliki 17 ribu pulau, 714 suku, dan 110 lebih bahasa daerah yang berbeda-beda. Maka semua elemen bangsa hendaknya menyadari betapa sangat besarnya Indonesia itu.

“Itulah kebhinekaan yang dianugerahkan Allah pada kita yang patut dan perlu kita syukuri atas kodrat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang multi kultural, berbeda-beda budayanya, berbeda adat istiadat berbeda-beda tradisi-tradisi,”ujar Presiden.

Oleh sebab itu, Kepala Negara mengingatkan, sekali lagi kita harus mampu mengelola kebhinekaan, menjadikan perbedaan-perbedaan menjadi sebuah kekuatan. Dikatakan, jika kita bisa mengelola perbedaan-perbedaan, maka sangat yakin Indonesia akan menjadi kekuatan besar.

“Dengan apa kita mengelola ini? Dengan apa kita mengikatnya? Dengan politik kebangsaan,” terangnya.

Jokowi meminta semua pihak harus menyadari bahwa semua yang ada di Republik ini adalah saudara, saudara sebangsa dan setanah air. Walaupun berbeda-beda kita masih saudara, bersaudara sebangsa dan setanah air.

“Walaupun berbeda-beda kita tetap bersatu untuk mencapai cita-cita kemerdekaan kita. Walaupun berbeda-beda kita mempunyai tekad yang sama, memiliki tekad yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang maju, Indonesia yang berkemajuan,” tegas Presiden Jokowi.

Saat menyampaikan kuliah umum yang dihadiri oleh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kupang itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. (R/B05/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.