HADIRI AKSI DI PARIS ERDOGAN KECAM NETANYAHU

www.theguardian.com
www.theguardian.com

Ankara, 22 Rabi’ul Awwal 1436/13 januari 2015 (MINA) – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam Perdana Menteri , Benjamin Netanyahu karena berani menghadiri pawai solidaritas anti-teror di Paris sedangkan ia pemimpin negara teroris terhadap rakyat .

Erdogan menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Ankara bersama Presiden Palestina, Mahmud Abbas, Senin (12/1). Sampai saat ini hubungan Turki dengan Israel terus memburuk. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Erdogan mengatakan, ia tidak mengerti bagaimana Netanyahu berani menghadiri aksi unjuk rasa besar-besaran pada Ahad (11/1) di ibukota Prancis dan mendesak dia untuk merenung terhadap aksi pembantaian yang dilakukan pasukannya terhadap anak-anak, wanita di Gaza.

Abbas dan Netanyahu, serta Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu bergabung dalam pawai solidaritas di Paris mengenang 17 orang yang tewas dalam sebuah serangan di kantor majalah Charlie Hebdo pekan lalu.

Namun Erdogan mengatakan, Netanyahu tidak punya hak untuk berada di sana setelah 2.300 warga Palestina shahid dalam serangan Israel di Gaza Juli-Agustus 2014 lalu.

“Bagaimana Anda bisa melihat orang (Netanyahu) yang melambaikan tangannya, sementara ia melakukan aksi terorisme dengan membantai 2.300 orang di Gaza ?” kata Erdogan.

“Dia melambaikan tangannya seolah-olah orang sangat antusias menyambutnya,” tambah Erdogan.

Presiden Turki dikenal karena ketegasannya terhadap Israel, ia menyatakan pada Juli 2014 bahwa mereka telah melampaui kejahatan Hitler dalam aksi barbarisme.

Pada 2009, Erdogan meninggalkan panggung di Forum Ekonomi Dunia sebagai bentuk protes ketika presiden Israel, Shimon Peres melakukan orasi.

“Turki akan terus berjuang melawan kejahatan Israel yang tidak mengenal hukum,” kata Presiden Turki. (T/P006/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0