Presiden Jokowi di Maulid Nabi: Tidak Ada Negara Semajemuk Indonesia

hadiri Peringatan Muhammad SAW, yang diselenggarakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, di Kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (11/12) sore. (Foto: Humas/Oji)

Jakarta, 12 Rabiul Awwal 1438/12 Desember 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya semua pihak untuk menyadari, bahwa negara ini memang negeri yang majemuk, beragam.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Silaturahim Presiden RI Bersama Kyai Sepuh dengan tema “Indonesia dari Mata Batin Kyai” yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, di Jakarta Pusat, Minggu (11/12) sore.

“Ada 700 lebih suku di Indonesia, dan ada 1.100 lebih bahasa lokal yang berbeda-beda,” ujarnya.

Bagi yang tidak pernah pergi dari ujung barat di Sabang sampai ujung timur di Merauke, diakui Presiden Jokowi, mungkin tidak merasakan. Tetapi dirinya yang hampir setiap minggu minimal tiga hari ke daerah, merasakan betul betapa kita ini memang betul-betul berbeda-beda, dan betul-betul sangat majemuk.

“Tidak ada negara di dunia ini yang semajemuk negara kita Indonesia. Ini anugerah yang diberikan Allah kepada kita, kalau kita bisa menyatukan ini akan menjadi sebuah contoh besar bagi negara-negara yang lain,” kata Presiden.

Presiden mengaku bersyukur karena berkat tausiyah yang sering disampaikan oleh para kyai sepuh, dan dari para ulama mengingatkan kita betapa kita ini memang berbeda-beda. Dan salah satu cara meneladani Rasulullah adalah dengan menaati dan mengikuti ulama dan dawuh (penuturan) para kyai sepuh.

Seperti dalam praktik kebangsaan, kata Presiden dalam siaran pers Sekretariat Kabinet yang dikutip MINA, para kyai selalu menuntun kita untuk cinta tanah air. Hubbul wathon minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

“Cinta tanah air juga menunjukkan bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, Islam yang mengajarkan kedamaian, Islam yang menjadikan rahmat bagi sesama khususnya rahmat bagi bangsa dan negara kita Indonesia,” tutur Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia selama ini sudah menunjukkan bahwa Islam dan kehidupan berbangsa, berkebangsaan adalah selaras dan harmoni. Dan ini yang dilihat oleh negara lain.

“Saya pernah satu meja berbicara dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, beliu sangat kagum terhadap kemajemukan kita dan beliau melihat sendiri  di gedung pertemuan, mushalla yang penuh pada saat pas jam shalat, jam 12 dan jam 3, dia selalu melihat betapa mushala, masjid Indonesia ini selalu makmur, juga beliau sangat terkesan dengan kehidupan kita yang sangat majemuk ini,” ujar Presiden Jokowi.

Kekaguman yang sama, kata Presiden, juga disampaikan oleh Sekjen Organisai Konferensi Islam (OKI) yang berasal dari Arab Saudi, yang kagum dengan kehidupan berbangsa dan bernegara kita.

Acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Silaturahim Presiden RI Bersama Kyai Sepuh tersebut, juga dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Mensesneg Pratikno, Nusron Wahid, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, para Kyai Sepuh, Ketua Dewan Penasihat PP GP Ansor KH. As’ad Said Ali, Ketua PP GP Ansor Yaqut Cholil Quomas, serta pengurus pusat, cabang, dan ranting GP Ansor. (T/ima/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.