Yogyakarta, MINA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir kembali masuk dalam The World’s 500 Most Influential Muslims 2025, sebuah penghargaan bagi tokoh muslim di seluruh dunia yang diberikan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Center (MABDA) sejak 2009.
Haedar menegaskan akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat global untuk terus berperan bagi agama dan negara.
“Di Muhammadiyah, kami mendorong persaudaraan universal yang mengedepankan nilai-nilai inklusif. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai umat Muslim untuk menciptakan dunia yang damai dan harmonis,” jelas Haedar di Yogyakarta, Sabtu (13/10).
Sejak memimpin Muhammadiyah pada 2015, Haedar aktif mendorong berbagai program organisasi, termasuk mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang memiliki layanan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Haedar juga menyoroti bagaimana Muhammadiyah secara konsisten memperluas jangkauan sosialnya di wilayah Indonesia Timur yang mayoritas non-Muslim.
Muhammadiyah telah mendirikan empat universitas di Papua dan dua universitas di Nusa Tenggara Timur (NTT), menciptakan peluang pendidikan bagi semua kalangan, terlepas dari latar belakang agama.
“Gerakan kami dikenal sebagai ‘Muhammadiyah for All’ yang menekankan pentingnya hidup berdampingan. Kami mengembangkan program-program yang berfokus pada pemberdayaan dan inklusi sosial, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di wilayah-wilayah internasional yang memerlukan bantuan,” kata Haedar.
Selain di Indonesia, Muhammadiyah telah menjalankan misi kemanusiaan di negara-negara yang menghadapi konflik, seperti membangun sekolah untuk anak-anak Palestina di Lebanon dan madrasah untuk anak-anak Rohingya di Rakhine, Myanmar.[An]
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
Mi’raj News Agency (MINA)