Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hafiz 30 Juz Tunanetra Ini Mengaku Sempat Putus Asa Menghafal

habibi - Kamis, 20 Juli 2017 - 23:38 WIB

Kamis, 20 Juli 2017 - 23:38 WIB

262 Views ㅤ

Hadian Akbar Hafiz 30 Juz Tunanentra. Foto: dakwahpos

Hadian Akbar Hafiz 30 Juz Tunanentra. Foto: dakwahpos

Tarakan, Kalimantan Utara, MINA – Seorang Hafiz tunanetra 30 Juz bernama Hadian Akbar asal Bandung Jawa Barat, mengaku sempat putus asa ketika ia menghafal Al-Quran.

Bukan karena keterbatasannya tidak bisa melihat, melainkan sulitnya untuk menghafal karena perlu adanya usaha keras.

“Ketika menghafal Al-Quran pernah ada rasa putus asa, saat hafal Al-Quran 15 juz saya pernah sempet mau berhenti karena sulitnya menghafal Al-Quran,” katanya di Tarakan, Rabu (19/7).

Ia menambahkan, ketika ia bercerita kepada orang tuanya soal keputusasaanya ini, orang tuanya mengatakan bahwa jika ingin menjadi seorang penghafal Al-Quran haruslah sungguh-sungguh, jangan putus asa, dan tidak kalah dengan godaan seperti malas dan sebagainya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Beragam, Mulai dari Berawan Hingga Hujan Ringan

Hadian juga mengatakan bahwa menjadi hafiz itu ibaratkan rezeki, jika mencarinya sungguh-sungguh, maka rezeki itu akan datang berlimpah. “Jadi kalau ingin menghafal Al-Quran hafalanya harus sungguh-sungguh, usahanya ditingkatkan lagi agar tercapai menjadi hafizul Quran. Dari situ saya semangat, maka dari itu idola saya adalah orang tua dan guru yang telah menjadi sumber ilmu pengetahuan saya,” katanya.

Ia juga bercerita ketika pada awal baru mulai menghafal Al-Quran, Hadian sempat kebingungan bagaimana cara menghafalnya, dan pada saat itu Ibunya lah yang membimbingnya menghafal perayat hingga hafal setengah dari juz 30. Ketika Ia kelas 3 SD, ia menemukan Al-Quran Braille dan pada kelas 6 SD ia berhasil menghafal 1 Juz. Dan 3 tahun setengah berikutnya, ia berhasil menghafal Al-Quran 30 Juz.

“Dari Al-Quran braile itu saya mulai menghafal Al-Quran, kelas 6 SD saya hafal 1 juz, lalu ditanya oleh guru SD, setelah lulus mau lanjut ke mana, saya bilang mau masuk pesantren. Tahun 2007 saya masuk pesantren tahfidzul quran dan 3 tahun setengahnya, awal tahun 2011 saya hafal quran 30 juz,” katanya.

Hadian sendiri tengah mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Nasional XXIV di Tarakan kategori hafiz 30 Juz. STQ Nasional ini dimulai sejak 16 Juli dan akan ditutup pada 21 Juli 2017 malam. (L/R08/P1)

Baca Juga: AWG Tasikmalaya Gelar Long March Gerak Jalan Cinta Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
MINA Millenia
MINA Preneur
MINA Health