Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA
Biasanya perkumpulan Halal Bihalal ramai mengiringi Hari Raya Idul Fitri. Mulai dari komunitas keluarga, alumni, warga asal daerah, hingga perkantoran dan siswa sekolah.
Fenomena khas Indonesia ini sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi. Intinya adalah saling jumpa untuk saling memaafkan dan berbagi kebahagiaan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-40] Hidup di Dunia Hanya Sebentar
Ya, Halal Bihalal telah menjadi tradisi khas bangsa Indonesia yang menjadi salah satu simbol yang merefleksikan kehidupan rukun dengan sesama.
Perbedaan apa pun, baik pekerjaan, jabatan dan kedudukan, bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai. Namun hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan.
Saling memaafkan dan menyambung tali silaturrahmi merupakan ajaran luhur dalam Islam, itu yang hendak dimunculkan pada momen Syawal bulan lebaran.
Walaupun tentu saja setiap saat kaum Muslimin harus mengindahkan ajaran slaturrahim ini, tanpa memandang hari dan momen tertentu. Tidak terbatas saat Idul Fitri saja. Ini sejalan dengan hadits yang menyatakan:
Baca Juga: Mengatasi Kesulitan Sesama
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka sambunglah tali persaudaraan ” (HR Bukhari).
Pada hadits lain dikatakan:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Siapa saja yang ingin diluaskan rezkinya dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan” (HR Bukhari dan Muslim).
Aktivitas manusia yang begitu sibuk dengan agenda masing-masing, bahkan sering mengharuskannya jauh dari kerabat. Sangatlah membutuhkan suasana Halal Bihalal, walau setahun sekali dalam relaksasi mudik pulang kampung halaman.
Baca Juga: Meraih Ketenangan Jiwa, Menggapai Kebahagiaan Sejati
Kini, Halal Bihalal itu bermetamorfosis dari pertemuan langsung ke meeting zoom, google meet, atau aplikasi online lainnya. Perangkat komunikasi android dan sejenisnya menjadi suatu keniscayaan.
Tanpa mengurangi makna Halal Bihalal, perjumpaan masa pembatasan ini pun paling tidak bisa mengobati rasa rindu keluarga dan sahabat setelah sekian lama tak bertemu.
Semoga dengan Halal Bihalal Online dapat tetap mempererat ukhuwah Islamiyah dengan bingkai persatuan dan kesatuan umat. Aamiin. (A/RS2/RI-1)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-39] Tidak Sengaja, Lupa, Berarti Tidak Dosa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 10 Langkah Membangun Keharmonisan dalam Rumah Tangga