Gaza, MINA – Gerakan Hamas mengepresiasi dan mengucapkan selamat kepada Dewan Kerjasama Teluk atas kemajuan upaya rekonsiliasi, yang menghasilkan dibukanya perbatasan antara Kerajaan Arab Saudi dan Negara Qatar, serta dibukanya wilayah udara dan laut Saudi untuk Qatar.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (4/1), Hamas menyatakan harapannya bahwa krisis Teluk akan benar-benar berakhir, persatuan dan solidaritas Teluk akan dipulihkan, sehingga akan berkontribusi pada persatuan sikap Arab sebagaimana yang diharapkan.
Dialog regional berupa KTT Teluk yang berlangsung di Saudi diserukan untuk mengakhiri berbagai faktor dan elemen perselisihan antara semua negara Arab dan Islam di kawasan. Palinfo melaporkan Selasa, (5/1).
Hamas juga berharap tahun 2021 menjadi tahun pencapaian persatuan nasional Palestina, serta persatuan komponen umat dan negara-negara utamanya, di tengah tahapan sulit yang sedang dilalui saat ini.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada Senin (4/1) malam, Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Ahmed Nasser Al-Muhammad Al-Sabah mengumumkan kesepakatan untuk membuka wilayah udara dan perbatasan darat dan laut antara Arab Saudi dan Qatar, mulai Senin malam.
Sheikh Ahmed mengatakan, Emir Kuwait, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, melakukan dua komunikasi dengan Emir Negara Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman terkait penandatanganan pernyataan KTT Al-Ula.
Kesepakatan tersebut menegaskan pembukaan semua perbatasan antara Arab Saudi dan Qatar mulai dari Senin malam dan disepakati untuk menangani semua masalah terkait. (T/SH/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon