Gaza, MINA – Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas, Sheikh Saleh Al-Arouri mengatakan, operasi Badai Al-Aqsa mengungkap wajah brutal Amerika Serikat dan kemenangan rakyat Palestina tidak bisa dihindari.
“Pertempuran Banjir Al-Aqsa mengungkap wajah brutal Amerika Serikat, dan menunjukkan ketidakmampuan dunia untuk memberikan perlindungan bagi warga sipil dan anak-anak Palestina,” kata Al-Arouri dalam wawancara dengan TV Al-Aqsa pada Rabu (8/11) malam seperti dikutip Quds Press.
“Dunia Baratlah yang menutupi kebrutalan kriminal Amerika dan Israel. Dan yang mengungkapkan wajah kriminal mereka sebenarnya dengan terus melakukan pembunuhan secara sengaja kepada wanita dan anak-anak Palestina,” ujarnya.
Ia menunjukkan, Pendudukan Israel menargetkan rumah sakit – rumah sakit yang ada di Gaza termasuk RS Indonesia dan Al-Shifa dengan mengklaim adanya ruang bawah tanah markas militer perlawanan, namun itu tidaklah benar.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Pendudukan berfokus pada menargetkan rumah sakit, khususnya (Al-Shifa), mengklaim bahwa di bawahnya terdapat ruang manajemen dan kepemimpinan militer perlawanan. Klaim ini sangat konyol,” jelas Al-Arouri.
“Bagaimana bisa ada pusat administrasi militer di tempat yang ramai ini? Apakah semua tempat di Gaza telah dipersempit untuk mengakomodasi kepemimpinan perlawanan sampai di Rumah Sakit Al-Shifa? Ini adalah tuduhan yang konyol,” tambahnya.
Kebijakan Pendudukan Israel dengan memindahkan penduduk Gaza dari utara ke selatan adalah menunjukkan rencana awal mereka untuk mengusir warga dari Jalur Gaza.
“Rakyat Palestina yang gigih menggagalkan rencana mereka,” Dia menunjukkan bahwa ada kemungkinan tank-tank pendudukan akan menguasai beberapa wilayah di Gaza dan akan menghentikan penembakan roket ke wilayah Pendudukan.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Hal ini tidak akan menghentikan pejuang perlawanan Palestina dan penargetan terhadap tank dan tentara mereka. Semakin lama pendudukan meluaskan serangan darat, semakin banyak kerugian yang akan dialaminya dan akan tenggelam dalam kolam-kolam perlawanan,” jelasnya.
Pemimpin Hamas menjelaskan, pertempuran ini disebut Badai Al-Aqsa bukan pertempuran di Gaza, tetapi di Yerusalem oleh karena itu semua orang di dunia bebas ikut bergerak bersamanya.
“Rakyat Palestina akan ikut serta dalam konflik ini, tidak pernah terkalahkan dan kemenangan rakyat Palestina tidak bisa dihindari,” tegasnya.
Sejak 7 Oktober tentara pendudukan Israel telah melancarkan agresi di Gaza, di mana membombardir lingkungan padat di atas penduduknya, menyebabkan korban 10,569 warga Palestina menjadi syahid, termasuk 4,324 anak-anak dan 2,823 wanita, dan 26,475 orang terluka.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Sementara di Tepi Barat, jumlah korban meningkat menjadi 163 warga Palestina syahid akibat penembakan dan 2,280 orang ditangkap Pendudukan, menurut sumber resmi.(T/R5/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian