HAMAS BEBASKAN 10 TAHANAN FATAH

 

Gaza City, 22 Jumadil Akhir 1435/22 April 2014 (MINA) – Kementerian Dalam Negeri di Jalur Gaza pada Senin (21/4) mengumumkan pembebasan 10 tahanan untuk membuka jalan rekonsiliasi dengan gerakan pimpinan Mahmoud Abbas tersebut.

Sebelumnya, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kantor Berita Turki Anadolu memberitakan bahwa pemerintahan akan membebaskan enam tahanan Fatah.

Kementerian itu mengatakan dalam pernyataannya bahwa kesepuluh anggota Fatah berada di penjara Gaza karena alasan keamanan. Pembebasan para tahanan muncul menjelang kunjungan delegasi Fatah ke Gaza.

Dalam pernyataannya, Kementerian Dalam Negeri menyatakan dukungan penuh terhadap upaya rekonsiliasi antara faksi-faksi .

“Tidak ada tahanan politik di penjara Gaza,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataannya. Ditambahkan bahwa enam tahanan Fatah yang dimasukkan ke dalam penjara karena melakukan tindakan yang merugikan keamanan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Eiad al-Bozum mengatakan, mereka dibebaskan semua setelah menjalani hukuman penjara masing-masing satu hingga tiga tahun.

Juru Bicara Pemerintah di Jalur Gaza, Isra Al-Mudallal kepada MINA mengatakan, mereka menginginkan rekonsiliasi terus berlanjut untuk menghentikan berbagai krisis yang terjadi, baik krisis kemanusiaan di Jalur Gaza maupun untuk menghentikan pembangunan perumahan ilegal dan situasi buruk di Tepi Barat dan Al-Quds.

“Otoritas Palestina selalu mendapatkan tekanan dari Amerika Serikat dan penjajah Israel untuk menghentikan proses rekonsiliasi ini,” kata Isra. Menurutnya, secara keseluruhan, rakyat Palestina memerlukan keputusan yang serius untuk memiliki satu pemerintahan yang kuat guna menghadapi Zionis Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menugaskan delegasi yang dipimpin oleh petinggi dari Fatah untuk mengunjungi Gaza yang diperintah oleh Hamas, untuk membahas mekanisme rekonsiliasi antara kedua gerakan tersebut.

Hubungan antara Hamas dan Fatah telah tegang sejak gerakan Islam itu merebut kendali penuh atas Jalur Gaza menyusul bentrokan mematikan dengan Fatah pada 2007, beberapa bulan setelah Hamas mengalahkan Fatah dalam pemilu Palestina. (T/P09/EO2).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

 

 

 

 

 

Comments: 0