Tel Aviv, MINA – Seorang mantan jenderal tentara pendudukan Israel, Isaac Brek, mengatakan tentara Israel sejauh ini belum bisa mengalahkan pejuang Hamas di Gaza. Saat ini, mereka justru memilih menolak berdinas untuk melanjutkan pertempuran.
Israel Broadcasting Corporation, Ahad (17/11) mengutip Isaac Brek yang mengatakan, tentara berada dalam keadaan terdesak dan para tentara menolak untuk melakukan dinas militer berperang di Gaza.
Jenderal purnawirawan itu menambahkan bahwa Menteri Pertahanan baru Yisrael Katz yang tidak memenuhi syarat telah ditunjuk menggantikan Yoav Galat, dan menambahkan bahwa menteri pertahanan yang sebenarnya adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Di front utara, Brek mengakui bahwa Israel telah memukul Hezbollah Lebanon dengan keras, namun kami masih jauh dari melenyapkannya.
Baca Juga: Rumah Netanyahu Dilempari Suar, Israel Sebut Situasi Berbahaya
Mengenai serangan darat ke Lebanon selatan, ia mengatakan, pasukan Israel masuk melalui darat sedalam tiga kilometer, tetapi mereka mampu untuk maju lebih jauh.
Bertepatan dengan agresinya di Gaza, Israel melanjutkan serangan hariannya ke Lebanon dan serangan daratnya ke selatan, sementara Hezbollah merespons dengan menembakkan roket, pesawat tak berawak, dan peluru artileri yang menargetkan situs militer, markas intelijen, pertemuan militer, dan permukiman.
“Kami terpapar ratusan roket setiap hari dari Lebanon dan perang ini menghancurkan kami,” tambah pensiunan jenderal Israel itu.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza dengan dukungan Amerika Serikat, menyebabkan lebih dari 147.000 orang tewas dan terluka, sebagian besar anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 10.000 orang hilang. []
Baca Juga: Satu Tentara Zionis Tewas oleh Sniper Di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)