Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas dan Fatah Sepakat Bentuk Komite Gabungan Tangani Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Kesepakatan rekonsiliasi Palestina antara Fatah dan Hamas di Kairo, Mesir, 12 Oktober 2017. (Foto: dok. Nahar Net)

Kairo, MINA – Hamas dan Fatah telah sepakat membentuk komite untuk mengelola Gaza setelah perundingan di Kairo yang dimediasi oleh intelijen Mesir.

“Kami bertemu dengan delegasi Fatah untuk memberikan sentuhan akhir pada komite yang akan mengelola Gaza,” kata seorang anggota senior Hamas kepada Al-Araby Al-Jadeed, Senin (4/11).

Dia mengatakan delegasi Hamas dipimpin oleh pemimpin senior Khalil Al-Hayya, yang telah disebut-sebut sebagai calon pengganti Yahya Sinwar, sementara delegasi Fatah dipimpin Hussein al-Sheikh, anggota senior Otoritas Palestina yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.

Komite administratif baru tersebut dilaporkan akan terdiri dari “teknokrat”, dan akan dibantu oleh ribuan karyawan di Gaza, menurut sumber Hamas.

Baca Juga: Dipanggil Kembali Bertugas, Prajurit Cadangan Israel Pilih Bunuh Diri

Komite ini akan mulai beroperasi segera setelah Abbas mengeluarkan dekrit yang menetapkannya dan akan bekerja di tengah perang Israel yang menghancurkan di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 43.000 warga Palestina.

Komite ini akan memberikan bantuan dan pertolongan kepada warga Palestina dan bekerja untuk rekonstruksi setelah perang berakhir. Komite ini dilaporkan akan menerima dukungan dari Mesir dan negara-negara Arab lainnya.

Berita tentang pembentukan komite ini muncul saat Abbas bersiap mengunjungi Kairo dan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Senin, untuk membahas situasi di Gaza, upaya gencatan senjata Mesir, dan rekonsiliasi Palestina.

Hamas dan gerakan Fatah yang dipimpin Abbas memiliki persaingan yang sudah berlangsung lama. Hamas menguasai Jalur Gaza pada tahun 2007, menyusul konflik antara kedua kelompok Palestina tersebut.

Baca Juga: Militer Israel Galang Donasi Pengadaan Helm Perang

srael telah mengatakan mereka tidak akan menerima peran apa pun bagi Hamas atau Otoritas Palestina yang didominasi Fatah dalam pemerintahan Jalur Gaza setelah perang berakhir.

Israel juga bersikeras untuk memiliki kehadiran permanen di koridor Philadelphia yang memisahkan Mesir dari Gaza dan persimpangan Netzarim di tengah jalur tersebut.

Hamas bersikeras agar Israel menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan tawanan Israel yang ditahan oleh kelompok tersebut.

Pada hari Ahad, delegasi Hamas juga mengadakan pembicaraan dengan pejabat intelijen Mesir untuk membahas gencatan senjata dan pemerintahan masa depan Gaza.

Baca Juga: UNICEF: Satu dari Lima Anak di Gaza Kekurangan Gizi

Menurut Al-Araby Al-Jadeed, delegasi tersebut dilaporkan mencakup anggota baru yang belum pernah menghadiri pembicaraan sebelumnya, dalam apa yang diyakini sebagai upaya Hamas untuk menunjukkan fleksibilitas terkait pembicaraan gencatan senjata yang telah lama terhenti. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Pemukim Yahudi Serang Ramallah, Bakar Rumah dan Mobil Palestina

Rekomendasi untuk Anda