Gaza, 14 Dzulqa’dah 1435/9 Spetember 2014 (MINA) – Dua pergerakan perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islami mengatakan menolak dengan tegas intervensi internasional di Jalur Gaza karena akan merugikan perlawanan rakyat Palestina.
“Setiap intervensi internasional di Jalur Gaza tidak akan melayani kepentingan rakyat Palestina dan ini merupakan sebuah usaha untuk melemahkan perlawanan, tentu hal ini tidak diinginkan dan tidak dapat diterima sepenuhnya,” ujar Yusuf Al Husainah, pemimpin gerakan Jihad Islami, Senin (8/9), sebagaimana dilaporkan koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza.
Lebih lanjut Al-Husaina mengatakan, “jika tujuan penempatan pasukan internasional di perbatasan untuk mendapatkan informasi intelijen terhadap perlawanan Palestina dan tidak melayani keamanan rakyat palestina, maka kami menolak hal ini.”
Sementara itu juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan gerakannya menolak kesepakatan apapun yang akan membawa pasukan internasional ke wilayah Palestina yang diblokade itu karena akan menjadi bentuk penjajahan baru dan menekankan Hamas tidak akan membiarkan setiap perjanjian yang mempengaruhi secara buruk kesepakatan (rekonsiliasi) dan hak-hak rakyat Palestina.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Dua pekan lalu, media Israel Haaretz mengungkapkan sebuah dokumen rahasia kementrian Luar Negeri Israel yang mengusulkan kepada kabinet politik dan keamanannya untuk membawa pasukan keamanan internasional ke Jalur Gaza yang akan bertugas dan bertanggung jawab mengawasi proses rekonstruksi Gaza dan mencegah mempersenjatai Hamas dan kelompok perlawanan lainnya. (K01/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza