Gaza, 16 Muharram 1435/20 November 2013 (MINA) – Penasehat hubungan luar Perdana Menteri Palestina mengatakan komunikasi antara Mesir dan Gaza masih berlangsung hingga saat ini.
Penasehat Bassem Naim menjelaskan pemerintah di Gaza masih berkomunikasi dengan Jenderal Intelijen di Mesir sebagaimana mereka menangani kasus yang berhubungan dengan (krisis) Gaza.
“Komunikasi ini memiliki implikasi positif, penting bagi mereka untuk tetap membuka perbatasan Rafah sekarang dan kemudian,” kata Naim dalam sebuah pernyataan pers, sebagaimana media Mesir Ahram yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan.
Dia mencatat pihak Mesir membuka Rafah dari waktu ke waktu, tetapi “mereka tidak mencapai terobosan (pasti) mengenai itu,” tambahnya, menjelaskan bahwa pemerintah sedang berusaha membuka perbatasan secara permanen tanpa hambatan, media Palestina Alray melaporkan.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Warga Palestina menderita krisis berkepanjangan tidak hanya akibat blokade Israel yang menahun, namun bertambah parah sejak penutupan terowongan-terowongan yang menjadi alternatif untuk menyelundupkan bahan kebutuhan harian warga.
Di samping itu, sejak konflik internal Mesir memanas, militer menutup perbatasan yang menghubungkan ke Gaza dan kadang membukanya barang sebentar saja. Perbatasan juga tidak mengijinkan warga Palestina yang sakit untuk memperoleh kebutuhan medis di luar Gaza.
Pada Selasa, Mesir di bawah pemerintah interimnya mengatakan akan membuka perbatasan selama tiga hari (Selasa, Rabu, dan Kamis). Namun, pada hari ini (Rabu) perbatasan kembali ditutup dengan dalih komputer data di perbatasan rusak.(T/P03/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan