Gaza, 19 Muharram 1436/12 November 2014 (MINA) – Salah satu juru bicara gerakan peralawanan Islam Hamas, Husam Badran mengatakan bahwa pecahnya intifadhah ketiga hanyalah masalah waktu dan meningkatnya reaksi perlawanan baru baru ini merupakan reaksi alami atas apa yang dilakukan Israel terhadap Masjid Al Aqsha.
“Pecahnya intifadhah ketiga hanyalah masalah waktu, dan meningkatnya konfrontasi dengan pendudukan Israel merupakan situasi yang normal bagi orang yang hidup di bawah penjajahan, dan rakyat di Tepi Barat akan terus berdiri di belakang perlawanan,” ujarnya, sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza mengutip dari Al Qassam, Rabu (12/11).
Badran menjelaskan bahwa perlawanan diperlukan dan eskalasi yang terjadi pasti akan mengakibatkan pecahnya intifadhah yang besar dan perlawanan yang konfrehensif dengan para penjajah.
“Siapa pun bisa dan tidak akan ada yang bisa mencegah datangnya intifadhah, karena intifadhah sebelumnya pecah bermula dari perlawanan dan keputusan rakyat,” tegasnya.
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Badran juga menyerukan agar perlawanan dilakukan oleh semua elemen dan kelompok yang ada, “Seluruh rakyat Palestina melakukan perlawanan secara terstruktur, atau melalui inidividu yang tergabung dalam kelompok perlawanan, atau independent, dan keturutsertaan satu dengan yang lainnya saling menguatkan.
Pemimpin Hamas ini menekankan bahwa operasi individu pada tahap sekarang ini lebih kuat dan lebih menuai kesuksesan, berdasarkan hal tersebutlah hendaknya setiap individu bersatu guna melakukan perlawnan terhadap penjajah.
Badran juga memperkirakan, bahwa operasi ini akan terus meningkat dan memakan korban lebih banyak dari pihak pendudukan, dan akan mengakibatkan Israel menjadi jera untuk melanjutkan rencananya lebih jauh terhadap penduduk di Al Quds dan Tepi Barat.
Perlu diketahui, sebelumnya searang tentara Israel dan pemukim illegal Yahudi tewas dan 17 lainnya luka-luka dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh para pejuang Palestina dengan menabrak dan menusuk para pemukim tersebut dengan pisau.
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah
Pendudukan Israel menyatakan siaga penuh terhadap keamanan dalam mengantisipasi setiap operasi perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Palestina. Sementara itu Dewan Keamanan dalam Kabinet pemerintahan Israel melakukan pertemuan darurat untuk pertama kalinya setelah berakhirnya agresi ke Jalur Gaza untuk membahas situasi kemanan dan meningkatnya serangan warga Palestina terhadap tentara penjajah dan pemukim illegal Yahudi. (L/K01/R11)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Penculikan Warga Palestina di Bethlehem