Jalur Gaza, 25 Sya’ban 1438/22 Mei 2017 (MINA) – Gerakan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, mengecam komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Riyadh yang menghubungkan kelompok itu dengan “terorisme”.
“Pernyataan yang menggambarkan Hamas sebagai kelompok teror ditolak dan merupakan distorsi citra kami serta menunjukkan bias yang jelas terhadap pendudukan Zionis,” kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (21/5).
Barhoum menyebut pidato tersebut sebagai “konfirmasi” bahwa Trump mengikuti kebijakan pemerintah AS sebelumnya. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Trump berbicara kepada 55 pemimpin negara Muslim di Riyadh, Arab Saudi dan mengatakan bahwa mereka harus memimpin dalam memerangi “radikalisasi”.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Korban sejati ISIS (Islamic State), Al-Qaeda, Hizbullah, Hamas, dan begitu banyak lainnya, harus dihitung tidak hanya dalam jumlah korban tewas. Itu juga harus dihitung dalam generasi yang lenyap,” kata Trump dalam sambutannya.
Hamas mengatakan bahwa pertempurannya melawan pendudukan Israel, bukan Barat.
Gerakan Hamas tersebut menghadirkan sebuah piagam politik baru awal bulan ini yang menerima pembentukan sebuah negara Palestina di sepanjang perbatasan tahun 1967, tanpa mengakui negara bagian Israel. Juga ditegaskan bahwa konflik di Palestina bukanlah masalah agama. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)