HAMAS MINTA ABBAS ‘IKUT GABUNG’ INTIFADHAH KETIGA

Salah Al-Bardawil, pejabat senior Hamas. (Foto: islamicturkey)
Salah Al-Bardawil, pejabat senior . (Foto: islamicturkey)

, 8 Muharram 1436/21 Oktober 2015 (MINA) – Pejabat senior Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Salah Al-Bardawil menyerukan Presiden Mahmoud Abbas untuk bergabung dengan rakyat Palestina pada intifadhah yang saat ini sedang berlangsung di Tepi Barat dan Timur melawan pasukan pendudukan .

“Presiden Abbas harus terlibat dengan rakyat Palestina menuju kebebasan mereka,” kata Al-Bardawil dalam sebuah pernyataannya, Selasa (20/10) kemarin, demikian Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Intifadah Al-Quds terjadi menanggapi serangan terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap orang-orang yang tidak bersalah, juga serbuan yang dilakukan para pemukim Yahudi ke kompleks Masjid Al-Aqsha,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bardawil menyatakan, intifadhah yang saat ini terjadi tidak bisa dihentikan. “Intifadhah terkait erat untuk membela tempat-tempat suci Islam, terutama Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur, yang bagi umat Islam merupakan situs paling suci ketiga,” ungkapnya.

“Intifadhah ini tidak akan berhenti dan akan terus meluas di seluruh dunia Arab dan Islam,” tambahnya.

Sejak awal Oktober, bentrokan antara pasukan pendudukan Israel dan warga Palestina terus terjadi, diawali dari penyerbuan pasukan pendudukan Israel terhadap Tepi Barat, Al-Quds Timur dan juga memblokade Jalur Gaza.

Sampai berita ini diturunkan, serbuan pasukan pendudukan Israel ke wilayah Palestina mengakibatkan 51 warga Palestina meninggal dunia, lebih dari 1.500 terluka terkena tembakan, dan 5 ribu lainnya sesak nafas akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel serta lebih dari 600 lainnya ditangkap, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0