Gaza, 23 Rabi’ul Awwal 1436/14 Januari 2015 (MINA) – Kelompok perlawanan Palestina Hamas, menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai “simbol terorisme dunia”.
“Netanyahu akan tetap menjadi simbol terorisme di dunia,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam siaran pers Selasa (13/1), Woordbulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu (14/1).
Dia mengatakan, keikutsertaan Netanyahu dalam pawai anti-terorisme Ahad (11/1) di Paris “tidak akan membebaskan dia dari kejahatannya di Jalur Gaza.”
Netanyahu bergabung bersama sejumlah pemimpin dunia untuk pawai anti-terorisme hari Ahad di Paris, setelah serangan mematikan pekan lalu di majalah satir Perancis Charlie Hebdo.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Musim panas lalu, setidaknya 2.160 warga Palestina tewas – kebanyakan warga sipil – dan hampir 11.000 lainnya terluka dalam 51 hari agresi Israel di Jalur Gaza yang diblokade.
Pihak berwenang Israel mengatakan, serangan agresi itu dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza, yang blokade selama delapan tahun.
Selama tujuh pekan serangan agresi militer Israel, 15.671 unit rumah rusak di Jalur Gaza, termasuk 2,276 yang hancur total, menurut angka resmi Palestina.
Agresi pada bulan Juli-Agustus itu mengakibatkan lebih dari 2.160 warga Gaza, sebagian besar warga sipil, tewas – dan 11.000 lainnya terluka, selama tujuh pekan serangan Israel tak henti-hentinya.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Serangan agresi Israel berakhir pada 26 Agustus setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata dengan faksi perlawanan Palestina. (T/R11/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam