PSIKIS-TENTARA-300x199.jpg" alt="Israel Gaza Conflict Enters Twelfth Day" width="300" height="199" /> (Foto: File/Alray)
Gaza, 6 Dzulhijjah 1435/30 September 2014 (MINA) – Juru Bicara Gerakan Perlawanan Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan, perlawanan organisasi perjuangan Palestina itu terhadap Israel yang menyerbu Jalur Gaza baru-baru ini, telah berhasil menghancurkan psikis tentara Israel.
Sumber Ibrani mengungkapkan, Senin sore waktu setempat, akibatnya saat ini Israel tengah melakukan upaya besar-besaran untuk menemukan puluhan pasien psikiatri di jajaran tentara, setelah agresi di Jalur Gaza bulan Juli dan Agustus lalu.
Sumber Alray Media Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Abu Zuhri mengatakan melalui Facebook-nya, Senin, “awal pendudukan dalam pengobatan psikologis tentara setelah kekalahan di Gaza adalah bukti, bahwa perlawanan telah berhasil menghancurkan psikis tentara Israel serta penculikan dan pembunuhan”.
Ia juga menyatakan, fakta itu merupakan salah satu bukti lagi dari kemenangan Gaza yang terbesar, meski selama ini Gaza dalam kondisi terkurung oleh blokade.
Baca Juga: Israel Kejam, Bombardir 36 Rumah Sakit di Gaza
Sumber-sumber medis Israel mengungkapkan tentaranya yang terluka dalam pertempuran di Jalur Gaza mengalami trauma psikologi akut serta mimpi buruk sehingga harus disuntik narkotika agar menjadi tenang.
“Beberapa tentara mengalami cedera fisik ringan, namun cedera psikologis mereka sangat berat bahkan jika seorang tentara atau anjing dari satuan Aukadz (pasukan anjing militer) dibunuh di sampingnya, mereka akan sangat ketakutan,” kata salah seorang dokter Israel yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dilaporkan koresponden MINA di Jalur Gaza, beberapa waktu lalu.
Mereka yang mengalami trauma psikologis parah akibat terlibat bentrokan sengit dengan para pejuang di Jalur Gaza dalam waktu kurang dari dua bulan, lapor keluarga prajurit dan sumber medis lainnya.
Bahkan para tentara Israel yang mengalami trauma tersebut mungkin akan menjalani rehabilitasi seumur hidup, lapor media lokal Palestina.
Baca Juga: Jadi Senjata Genosida, Israel Tutup Akses Air bagi 2,4 Juta Warga Gaza
Seorang dokter yang mengawasi pengobatan para tentara itu mengatakan, staf medis yang khusus menangani rehabilitasi psiko-sosial telah dilibatkan dalam mengawasi pengobatan mereka yang terluka dari trauma psikologis yang parah.
Sementara itu sebuah media online Israel melaporkan, keluarga para tentara yang mengalami masalah psikologis itum mengeluhkan anak-anaknya tidak dapat tidur karena shock dan mengalami ketakutan akibat apa yang dialaminya dalam peperangan, mereka menderita ketakutan dan mimpi buruk serta tidak dapat tidur.
Seorang profesor Israel, Dana Margalit mengatakan, proses psikoterapi dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan, di mana mereka harus ditempatkan jauh dari zona bahaya karena dikhawatirkan akan menambah parah trauma mereka.
Sumber medis lainnya juga mengatakan, tentara-tentara tersebut akan mengalami kesulitan bertahun-tahun akibat ingatan mereka yang menakutkan terhadap perang Gaza. (T/R11/P2 )
Baca Juga: Hamas Kembali Rilis Video Sandera Israel Edan Alexander
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laporan: Belanda Ekspor Anjing Militer ke Israel untuk Siksa Warga Palestina